Hanny Tasyah Harahap
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung
Umumnya, bisnis kecil dan menengah atau UMKM adalah jenis usaha dengan skala kecil hingga menengah yang dijalankan oleh individu atau keluarga. Kebanyakan bisnis ini disebut skala kecil karena memiliki modal sedikit, pendapatan kecil, serta hanya mempekerjakan beberapa karyawan. Begitu pula dengan pasar yang lebih fokus pada lingkungan dan hampir tidak terlalu luas. Namun, UMKM justru memiliki peran yang sangat penting sebagai pilar ekonomi di Indonesia. Salah satu alasannya karena UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membuat ekonomi lokal bergerak, sekaligus memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Meskipun begitu, kontribusi UMKM sering diabaikan oleh pemerintah dan kurang dihargai oleh masyarakat. Kurangnya perhatian ini berimbas negatif pada tingkat ekonomi rakyat, terutama di daerah. Sebagai produsen barang dan layanan yang inovatif, UMKM mampu merespons perubahan tren pasar dengan cepat. Namun, kekurangan perhatian yang memadai menyulitkan mereka memperebutkan bagian dari pasar dengan korporasi. yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan bisnis kecil terpaksa gulung tikar menyebabkan angka pengangguran meningkat, memicu kemiskinan dan ketidakstabilan sosial.
Sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia, UMKM memiliki sejumlah tantangan dan hambatan dalam pengembangan mereka. Salah satu masalah utama adalah pencairan uang dan kurangnya akses ke pasar yang lebih luas, sebagian besar bisnis ini merupakan dimiliki oleh perorangan dengan modal tahunan kurang dari satu miliar rupiah dan omzet tidak lebih Rp300 juta dalam satu tahun. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih besar. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang strategi pemasaran dan keterbatasan akses informasi makin mempersempit peluang UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Persaingan ketat dengan perusahaan besar dan perubahan tren pasar juga menjadi hambatan yang serius.
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain: memberikan pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku UMKM, karena banyak yang belum mampu menyusun laporan keuangan dengan baik. Mengembangkan sistem waralaba juga bisa menjadi solusi, karena memungkinkan UMKM menjangkau pasar yang lebih luas dengan modal yang relatif terjangkau. Inovasi juga menjadi kunci keberlanjutan UMKM, mengingat tren pasar yang terus berubah seiring perkembangan zaman.
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan dan keberlanjutannya. Hambatan seperti terbatasnya akses ke pasar yang lebih luas, keterbatasan dana, serta persaingan ketat dengan perusahaan besar perlu diatasi. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait, sangat dibutuhkan untuk memperkuat posisi UMKM. Pelatihan, sistem waralaba, dan inovasi juga menjadi strategi kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam jangka panjang. Dengan dukungan yang memadai dan strategi yang efektif, UMKM berpotensi berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.