Jika kita mendengar tempat Kota Tua pastinya akan teringat Kota Tua yang berada di Jakarta. Tetapi ternyata Kota Tua bisa kita temukan di Jawa Timur, tepatnya adalah di Kota Surabaya.
Kota Tua Surabaya saat ini juga sedang menjadi perbincangan para traveler, karena pemerintah kota Surabaya sedang gencar-gencarnya mempromosikan tempat wisata ini.
Baca juga: Destinasi Wisata Mangrove Surabaya, Menikmati Pesona Hutan Bakau Nan Indah
Di kawasan ini, ada banyak bangunan kuno peninggalan masa penjajahan yang sangat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan sebagai spot foto yang instagramable.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Untuk yang ingin mengunjungi Kota Tua Surabaya bisa datang ke Kecamatan pabean Cantian, di kawasan Bongkaran tepatnya ada di Jalan Gula, Kota Surabaya. Untuk rute lokasi dari pusat kota Surabaya ke Kota Tua jaraknya sekitar 4 km, sehingga bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor sekitar 12 menit.
Untuk harga tiket masuk ke kawasan kota tua gratis tidak ada biaya tiket masuknya dan jam operasionalnya juga dibuka 24 jam dan buka setiap hari. Sehingga untuk Anda yang sedang berlibur ke kota Surabaya dan mencari wisata spot foto gratis bisa mengunjungi kawasan kota tua.
Sejarah Singkat Kota Tua Surabaya
Dahulu pada zaman penjajahan, Kota Surabaya dipisahkan oleh sebuah sungai yang bernama Kali Mas. Sungai Kalimas ini membelah kota Surabaya dan bermuara di Laut Jawa dan sungai ini adalah jalur masuk bagi kapal pedagang yang ingin singgah di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Saat masa penjajahan VOC Belanda, pimpinan belanda membagi wilayah sekitar Kalimas menjadi dua. Wilayah ini terdiri dari wilayah penduduk dari Eropa dan wilayah yang berpenduduk Asia non Pribumi.
Di Kedua wilayah ini bangsa asing membangun wilayahnya masing-masing dan menyesuaikan gaya arsitektur asli dari negara mereka.
Di wilayah Kalimas inilah Kota Tua Surabaya berada saat ini. Sehingga saat berkunjung ke kawasan ini, wisatawan akan menemukan berbagai bangunan yang memiliki arsitektur yang berbeda-beda. Karena dua wilayah ini dulunya dihuni oleh penduduk dari negara yang berbeda-beda.
Daya Tarik Wisata Kota Tua Surabaya
Saat memasuki kawasan Kota Tua Surabaya, Anda akan melihat dua buah wilayah yang memiliki struktur dan desain bangunan yang berbeda-beda.
Karena adanya daya tarik inilah, pemerintah kota Surabaya mengharapkan lokasi wisata ini bisa menjadi daya tarik wisatawan dan bisa meningkatkan perekonomian dari masyarakat sekitar. Berikut beberapa daya tarik yang bisa ditemukan pengunjung.
1. Jalan Gula Surabaya
Daya tarik pertama bisa kita temukan di Jalan Gula yang berada di Surabaya. Di kawasan ini kita akan menemukan deretan gedung tua yang kondisinya masih asli dan utuh. Saat mengunjungi kawasan ini, kita akan serasa dibawa kembali ke masa lalu, saat kota Surabaya masih di jaman penjajahan VOC Belanda.
Kawasan ini dapat wisatawan temukan di daerah Bongkaran, Pabean yang lokasinya cukup tersembunyi. Karena kawasan ini berupa sebuah gang sempit atau lorong yang memiliki panjang kurang lebih 50 meter yang padat dengan bangunan peninggalan Belanda. Tetapi sepanjang perjalanan, ada beberapa gedung yang sudah mulai lapuk karena tidak terawat.
Saat Anda mencari spot foto dengan latar belakang suasana vintage kembali ke masa lalu pada zaman penjajahan belanda. Maka kawasan Kota Tua Surabaya adalah pilihan yang tepat. Kawasan jalan gula ini juga sering digunakan untuk masyarakat Surabaya untuk dijadikan spot foto prewedding yang memiliki suasana vintage, Klasik dan artistik.
2. Jalan Karet Surabaya
Jika jalan gula Surabaya adalah bekas peninggalan kawasan pabrik tembakau, maka di Jalan Karet Surabaya ini dulunya adalah pusat perdagangan atau perniagaan di zaman penjajahan.
Sehingga tidak heran di kawasan ini terdapat banyak bangunan gedung memiliki arsitektur khas Belanda. Selain terdapat bangunan berarsitektur Belanda di kawasan ini juga terdapat beberapa bangunan berarsitektur Cina.
Tetapi di daerah Jalan Karet Surabaya ini sudah banyak bangunan dan gedung yang telah beralih fungsi dan sudah ada beberapa bangunan yang berpenghuni. Kawasan ini memiliki panjang sekitar 300 meter dan memiliki beberapa bangunan dan gedung berarsitektur Belanda dan Cina.
3. Jalan Panggung Surabaya
Satu lagi kawasan yang masih masuk dalam kawasan Kota Tua Surabaya yaitu Jalan Panggung Surabaya. Sebelumnya kawasan ini dijadikan sebuah pasar ikan, sehingga saat berkunjung ke tempat ini pastinya akan becek dan tampak kumuh.
Tempat ini dikenal masyarakat Surabaya dengan nama pecinaan yang sekarang oleh pemerintah Kota Surabaya mulai dibenahi sehingga kesan kumuh, sudah tidak tampak lagi karena bangunan yang ada disini sudah dicat menggunakan cat warna-warni.
Selain itu di kawasan ini juga memiliki lampu-lampu yang cantik yang dipasang di sepanjang jalan yang panjangnya sekitar 300 meter. Perpaduan Kota Tua dari bangunan khas cina dan lampu yang esteic ini membuat suasana malam di kawasan ini terlihat lebih indah. Sehingga waktu terbaik untuk datang ke kawasan kota tua di Surabaya ini adalah saat malam hari.