KENDARI. INTRIK.ID – Pers Indonesia dituntut menjadi media mandiri mencerdaskan, tidak menjadi media click bait ( konten Website menghasilkan pendapatan online ) dengan alasan mengikuti arus jurnalistik. Setelah menjamurnya media mengandalkan cara kerja tersebut, hal ini sangat mengkawatirkan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum ( Ketum ) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari, saat memberikan sambutan pembukaan Konvensi Nasional Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Senin (7/2/2022).
“Media harus memperbaiki kualitas pemberitaan dan sedapat mungkin menghindari tren pemberitaan yang bias, provokatif, bombastis, atau tidak taat azas jurnalistik,” jelas Atal.
Atal melanjutkan PWI terus mendorong pers nasional untuk mengendalikan arus jurnalistik, memperbaiki kualitas pemberitaan, demi menjaga independensinya. Hal ini demi memperjuangkan salah satu pembahasan di konvensi nasional menyambut HPN tersebut yakni hak cipta jurnalistik.
Pembenahan harus terus dilakukan media nasional, menjaga marwah dan wibawa jurnalisme sebagai dasar kemandirian media.
“Inilah tantangan bagi kita untuk saat ini. Apakah media-media solider terhadap media kecil, apakah media-media kecil juga bisa menempatkan diri secara proporsional,” ucap Atal.
Terakhir melalui Konvensi Nasional yang mengangkat tema Membangun Kedaulatan Nasional di Tengah Gelombang Digitalisasi Global. Atal berharap dapat menghasilkan rekomendasi atau deklarasi akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo untuk ditindaklanjuti.
“Semoga hasil pers nasional di Kendari ini akan menghasilkan manfaat yang besar bagi Indonesia dan untuk pers,” tutup Atal S Depari.