Zahwa Aulia Muhrisa
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Bangka Belitung
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, khususnya dalam bidang digitalisasi dan otomatisasi, dimana adanya sebuah pertanyaan yang sering muncul terkait apakah profesi akuntan akan tergantikan oleh teknologi?
Seiring dengan kemajuan pada teknologi seperi: kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan perangkat lunak akuntansi berbasis cloud, dunia akuntansi mengalami transformasi besar-besaran. Hal tersebut memicu adanya kekhawatiran di kalangan banyak akuntan dan mahasiswa jurusan akuntansi bahwa pekerjaan mereka akan tergantikan oleh mesin atau algoritma. Namun, meskipun teknologi akan mengubah cara kerja dalam dunia akuntansi, tidak serta merta akan menggantikan peran akuntan dalam seluruh proses keuangan dan bisni. Sebaliknya, teknologi akan lebih berfungsi sebagai alat yang memperkuat dan mengoptimalkan pekerjaan akuntan,yang memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek yang lebih strategi dan bernilai tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kemajuan teknologi yang telah merubah lanskap akuntansi. Beberapa contoh utama termasuk:
Automatisasi : Dimana banyak tugas rutin seperti pencatatan transaksi, perhitungan pajak, atau rekonsiliasi keuangan yang sebelumnya memakan banyak waktu dan tenaga, namun sekarang dapat diselesaikan dalam hitungan detik menggunakan software / perangkat lunak akuntansi otomatis. Selain menghemat waktu tetapi juga dapat mengurangi risiko kesalahan manusia.
Perangkat Lunak Berbasis Cloud: Teknologi berbais cloud memungkinkan akses data secara real-time, yang artinya akuntan dapat bekerja secara kolaboratif, baik dalam tim maupun bersama klien, tanpa adanya batasan lokasi. Hal ini juga dapat mempercepat proses dalam pengambilan keputusan karena semua informasi tersedia dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu dengan adanya teknologi ini dapat meningkatkan efesiensi dalam pekerjaan akuntan.
Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning: AI dan machine learning telai mulai digunakan untuk membantu akuntan dalam menganalisis data keuangan yang besar dan kompleks, serta dapat membuat prediksi maupun memberikan hasil analisis yang lebih akurat. Dalam beberapa kasus, AI bahkan dapat mengidentifikasi potensi kesalahan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan yang mungkin terlewatkan dari pengamatan manusia.
Blockchain: Teknologi ini menawarkan cara yang lebih aman dan transparan untuk mencatat dan memverifikasi transaksi, yang dapat mengurangi risiko kecurangan dan kesalahan manusia. Teknologi ini menciptakan sistem pencatatan yang sulit dimanipulasi, serta memiliki potensi untuk merampingkan proses kerja akuntansi yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak waktu dan meningkatkan akurasi dan transparansi.
Apakah Teknologi Akan Menggantikan Pekerjaan Akuntan?
Mekipun teknologi mamberikan dampak yang signifikan dalam mengubah pekerjaan akuntan, sangat kecil kemungkinan bahwa teknologi akan sepenuhnya menggantikan peran akuntan. Sebaliknya, teknologi lebih cenderung akan memperkaya dan memperluas peran akuntan,bukan menggantikannya.
Menurut Dr. Kevin P. O’Connell, seorang profesor di bidang akuntansi dan teknologi, bahwa meskipun perangkat otomatisasi dapat menangani tugas-tugas rutin dan teknis, peran akuntan akan tetap sangat penting dalam memberikan analisis dan wawasan strategis berdasarkan data yang dihasilkan oleh sistem otomatis. Bahkan keahlian akuntan dalam memahami konteks bisnis, interpretasi data, dan memberikan nasihat strategis adalah aspek yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Akuntan akan terus menjadi bagian integral dari pengambilan keputusan bisnis, mengingat mereka memiliki kemampuan untuk memadukan data yang ada dengan pengetahuan yang domain luas.
Sebagai contoh, dalam pembuatan lapuran keuangan atau analisis investasi, meskipun software dapat menghasilkan angka dan informasi, keputusan akhir mengenai strategi yang akan diambil masih memerlukan pertimbagan manusia. Akuntansi akan terus berperan sebagai konsultan yang memberikan rekomendasi berdasarkan analisis data yang dihasilkan oleh sistem., Yang artinya akuntan tidak hanya sekedar mencatat angka melainkan menjadi penasihat bisnis yang membantu perusahaan memahami implikasi finansial dari setiap keputusan.
Teknologi dapat meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia akuntansi. Seorang akuntan yang ingin tetap relevan dalam dunia yang semakin digital harus mengembangkan keterampilan baru, terutama dalam bidang teknologi.
Dr. Jane Williams, seorang pakar pendidikan akuntansi, berpendapat bahwa akuntan dimasa depan harus memiliki keahlian dalam teknologi, analitik data, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan sistem baru yang terus berkembang. Dalam pandangan Williams, pendidikan akuntansi harus fokus pada pemahaman tentang teknologi dan bagaimana mengintegrasikannya dalam praktik akuntansi. Kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak berbasis AI, memahami konsep blockchain, dan memanfaatkan analitik data akan menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di pasar kerja.
Para akuntan juga perlu mengembangkan keterampilan soft skills seperti kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, dan berfikir kritis. Akuntan yang dapat menjembatani antara data yang dihasilkan oleh teknologi dan keputusan bisnis strategis akan memiliki keunggulan dan nilai lebih besar daripada akuntan yang hanya berfokus pada pekerjaan teknis.
Tanpa disadari perlahan teknologi telah mengubah cara kerja di berbagai sektor, termasuk akuntansi. Automatisasi dan perangkat berbasis AI memang meningkakan efesiensi dan akurasi, namun bukan berarti teknologi akan menggantikan peran akuntan secara keseluruhan.
Sebaliknya, teknologi akan lebih berfungsi untuk mempermudah tugas-tugas rutin, memberikan akuntan lebih banyak waktu untuk fokus pada peran yang lebih strategis dan analitis. Akuntan yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini dapat menjadi pemimpin dalam bisnis, yang mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam dan membuat keputusan berbasis data.
Dengan demikian, alih-alih menggantikan peran akuntan, teknologi justru akan memperkuat peran mereka, memungkinkan akuntan untuk menjadi lebih efektif dan elevan dalam dunia yang semakin menandalkan data dan analisis. Akuntan dimasa depan harus siap menghadapi perubahan ini dengan terus mengembangkan keterampilan teknis maupun non-teknis yang dibuthkan dalam era digital.