BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Setelah melaksanakan tahap pertama, Program Kotaku Tanpa Kumuh ( Kotaku ) Kementrian PUPR, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Pengembangan kawasan Pemukiman, akan menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk kawasan di Kabupaten Bangka.
Sebelumnya program Kotaku sudah melakukan pengembangan kawasan kumuh di Lingkungan Nelayan satu, Kelurahan Sungailiat, Kecamatan Sungailiat. Tahap dua akan dilakukan di lingkungan Nelayan 2 Sungailiat.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemungkiman Kabupaten Bangka Rismi Wiramadona membenarkan program dimaksud.
“Untuk tahun 2022 program Kotaku akan dilaksanakan di Lingkungan Nelayan Dua Sungailiat. Kita sudah tinjau dan cek ada 16 rumah warga yang terdampak proyek senilai satu juta dolar Amerika ( RP. 14.000.000.000 ) untuk kawasan kumuh di Nelayan 2 Sungailiat untuk proyek jalan sebagai pembuka akses kawasan kumuh,” kata Rismi Wiramadona Selasa (14/12/2021).
Masih kata Rismi Wiramadona, dalam waktu dekat rumah terdampak program kotaku sudah dibongkar.
“Sebelumya sudah kita sampaikan kepada warga terkena dampak program Kotaku agar melakukan segala sesuatu, guna mendukung program dimaksud.
Target kita paling lama pada 20 Desember 2021 nanti semua rumah warga terdampak proyek sudah dibongkar,” ujarnya.
Penetapan Lingkungan Nelayan 2 sebagai kawasan kumuh sudah melalui indikator penilaian.
“Luas kawasannya lebih 15 hektare,
kewenangan di pemerintah pusat. Lingkungan Nelayan Dua ditetapkan sebagai kawasan kumuh dengan sejumlah indikator. Seperti jumlah penduduk padat, akses jalan terbatas, pengelolaan sampah tidak efekti. Solusi harus bangun akses jalan antara daratan dan air laut. Harapannya dengan dibangun akses jalan di batas antara daratan dengan air laut, permasalahan di Lingkungan Nelayan 2 Sungailiat soal kawasan kumuh bisa teratasi,” tambah Rismi Wiramadona.
Terpisah Sekretaris Camat Sungailiat Ridwan mewakili Camat Ramzi, mengatakan warga terkena dampak program Kotaku siap mendukung.
“Dari 16 rumah warga di Lingkungan Nelayan Dua siap mendukung program Kotaku. Mereka akan bongkar rumahnya, selain itu kita carikan solusi termasuk membantu mereka memindahkan alat rumah tangganya berkoordinasi dengan instansi terkait,” kata Ridwan.