Scroll untuk baca artikel
Nasional

Ketua Dewan Pers : Mengikuti UKW Jangan Hanya Melengkapi Syarat

195
×

Ketua Dewan Pers : Mengikuti UKW Jangan Hanya Melengkapi Syarat

Sebarkan artikel ini
IMG20230505092010
Caption: Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu saat membuka pelaksanaan UKW Fasilitas Dewan Pers secara Room Meeting

PANGKALPINANG. INTRIK.ID – Menjadi seorang profesional di suatu bidang tentunya melalui proses. Begitu juga dengan menekuni profesi Jurnalis harus memahami regulasi dan teknis penulisan berita sebagai bagian dari tahapan.

Mengukur kemampuan profesional pers atau jurnalis, Dewan Pers menerapkan Uji Kompetensi Wartawan ( UKW). Seperti disampaikan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan, mengikuti UKW bukan hanya sekedar syarat.

“Para peserta ikut UKW sangat menghargai profesinya, saat ini kondisi pers kita tidak dalam keadaan baik – baik saja, demokrasi sangat perlu pers. Tentu kondisi ini sebagai tantangan agar pers bisa independen,” kata Ninik Rahayu dalam kata sambutannya saat membuka kegiatan UKW, Jumat (5/5/2023) siang.

Ninik Rahayu menegaskan kepada seluruh peserta UKW dari lembaga uji PWI dan IJTI , mengikuti UKW jangan hanya sekedar syarat.

“Ikut dalam mengikuti UKW jangan hanya sebuah syarat saja, UKW merupakan salah satu tahap bagaimana mengantarkan informasi akurat dan berimbang. Wartawan punya tanggung jawab tidak melanggar aturan, menjaga stabilitas,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua PWI Babel Muhammad Faturrahman diwakili ketua bidang Media Siber Supri menyebutkan UKW Sangat penting mengukur kemampuan.

“Kami sangat apresiasi kepada Dewan Pers memberikan provinsi Babel kesempatan menyelenggarakan UKW. Untuk UKW fasilitas Dewan Pers sudah tiga kali dilaksanakan di Babel, UKW sangat penting untuk mengukur profesi wartawan. Kepada seluruh peserta ikuti setiap proses agar nanti bisa kompeten,” kata Supri.

Menyambung pernyataan ketua Dewan Pers dan Ketua PWI Babel, Hendrik Kurniawan ketua Umum IJTI mengutarakan fungsi jurnalis sangat strategis.

“Mau diakui atau tidak sebagai jurnalis diamanatkan publik.fungsi jurnalis sangat strategis bagi keputusan publik. Diera sosial media keberadaan informasi berimbang sangat dibutuhkan, bukan hanya dari satu narasumber saja,” jelasnya.

Pentolan IJTI itu juga menyarankan agar para wartawan sering – sering gali informasi di lapangan.

“Makin sering kita gali informasi di lapangan , kita dapat bahan berita yang tidak bisa diambil media lain . Kalau lalai menganalisis sebuah konteks adanya perbedaan makna, jadi pemahaman konteks sangat penting. Kalau seorang jurnalis sudah paham regulasi tentang pers , produk beritanya tidak mungkin hoax Jurnalis harus aktif,” terangnya.

Home
Adv
Kontak
Cari
Ke Atas