INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Sebanyak dua desa di Bangka Tengah melakukan kesalahan dalam penggunaan dana ketahan pangan.
Kabid Pemdes Dinsos Bangka Tengah, Novika mengatakan kesalahan penggunaan dana itu dikarenakan adanya Petunjuk Teknis (Juknis) yang berubah di 2025 ini.
Ia mengatakan dua desa tersebut yakni Desa Beruas menggunakan dana ketahan pangan untuk membangun jalan menuju peternakan dan Desa Lingkuk membeli sapi tapi tidak menggunakan BUMDes.
“Kemaren memang Desa Beruas membangun jalan menggunakan dana ketahanan pangan namun sudah ditaging atau diganti peruntukannya lewat pembinaan kecamatan. Terus Desa Lubuk Lingkuk juga beli sapi tapi tanpa BUMDes namun semua sudah disurati dan diselesaikan,” ungkapnya, Rabu (15/10/2025).
Novika menjelaskan, dana ketahanan pangan adalah dana desa yang disisihkan minimal 20 persen dari anggaran desa namun peruntukannya khusus pengembangan pangan desa.
Sebelumnya, dana ini bisa digunakan untuk sarana dan prasarana ketahan pangan termasuk jalan ke peternakan yang dibelanjakan langsung oleh desa.
Namun, di 2025 tepatnya September kemarin sudah ada perubahan penggunaan dana ketahanan pangan yang dimana, dana tersebut hanya diperuntukan untuk mengembangkan program ketahanan pangan seperti pembelian pembibitan tanaman hortikultura dan peternakan melalui BUMDes dan wajib digunakan minimal 20 persen.
“Kalau dulu 2023 dana desa untuk ketahan pangan masih boleh bangun jalan menuju peternakan, kandang, beli sarana pertanian atau ketahanan pangan itu sendiri dan dibelanjakan desa langsung. Kalau sekarang harus lewat BUMDes melalui unit usaha. Bisa berupa penyertaan modal atau berupa hibah barang minimal 20 persen atau lebih dan wajib ada dalam anggaran dana desa,” ujarnya.
“Dan dana ketahanan pangan ini wajib dikeluarkan minimal 20 persen setiap tahunnya dan sudah berjalan 3 tahun dari anggaran dana desa, ” tambahnya.
Hingga saat ini, dana ketahan Desa sudah digunakan berkisar Rp 10 miliar lebih atau rata-rata Desa menganggarkan 23 persen untuk ketahanan. Ia berharap, setiap Desa menjadi Desa ketahan pangan demi Indonesia Maju.





