BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Muara Air Kantung masih belum ada solusi, polemik kepentingan seperti benang kusut tanpa sanggup untuk diuraikan. Belasan tahun nelayan
berharap Muara Air kantung sungailiat bisa normal namun faktanya masih tanda tanya?
Mulai secara administrasi, demo ,peninjauan Menteri, Gubernur dan pejabat kementrian serta daerah, tidak juga memberikan solusi terhadap muara dimaksud. Berbagai pihak berkepentingan ibarat lagu lama kaset baru, mereka katakan semua demi nelayan. Muncul pertanyaan benarkah demi nelayan?
Menarik untuk diketahui bagaimana aspirasi nelayan sebenarnya, Rahmat ( 31 ) warga Jalan Putus Air Kantung, salah satu nelayan dari ratusan rekan seprofesi menyampaikan aspirasinya mengenai kondisi Muara Air Kantung.
“Kalau bicara lelah kami sudah sangat lelah dalam memperjuangkan percepatan pengerukan air kantung dari darurat sedimentasi yang sangat luar biasa. Kami nelayan tidak bisa melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikan dengan nyaman. Terkadang kami menunggu air pasang untuk bisa melakukan bongkar hasil tangkapan kami, yang rentan dengan turunnya kwalitas ikan menjadi tidak segar dan menurunkan harga jual ke tengkulak dan konsumen,” kata Rahmat, Minggu ( 9/7/2023) malam.
Menurut Rahmat kualitas ikan menurun berdampak pada biaya operasional melaut.
“biaya operasional tinggi tapi harga jual relatif murah karena ketidakpastian bongkar hasil tangkapan.Dikarena kondisi pelabuhan perikanan kami tidak normal sebagaimana fungsinya. Polemik ini sudah sangat lama sekali dan kami rindu dengan pemimpin kami yang peduli terhadap kami nelayan sungailiat,” ujarnya.
Harapan adanya solusi dari pemimpin agar Muara Air Kantung bisa diselesaikan, juga disampaikan Rahmat.
“Kami menginginkan ada diskusi dan komunikasi yang baik antara bupati, pj gubernur dan kami nelayan..
Pak bupati Bangka tolong kami, pak pj gubernur pak ketua DPRD Babel abang dan Herman Suhadi bantu kami menyelesaikan permasalahan ini.
Jangan bebankan kami dengan masalah sedimentasi air kantung ini sendiri. Jangan biarkan kami mati dalam ketidakpastian jangan biarkan kami tenggelam dan hancur kapal kami di muara air kantung.Turun pak Lihat kondisi kami,Lihat nasib kami, Yang berjuang demi anak dan istri kami.
Jangan biarkan kami menderita di laut dan di darat,” pungkasnya.
Kondisi Muara Air Kantung semangkin parah, Rahmat suarakan aspirasinya kepada para wakil rakyat jangan diam saja.
“Teruntuk wakil rakyat kami Anggota DPRD Babel tolong panggil Pak Gubernur dan pak Bupati Untuk duduk Bareng menyelesaikan permasalahan kami nelayan Sungailiat .Kami menunggu panggilan hati pak ketua DPRD Babel, pak Pj Gubernur dan Pak Bupati Bangka sebagai orang tua tempat kami mengadu, tempat kami curhat dan tempat kami berkomunikasi.
Tolong dengarkan keluh kesah kami, jeritan hati kami sehingga masalah sedimentasi air kantung ini bisa diselesaikan dengan baik,” tutupnya.