INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Peningkatan Royalti timah di Bangka Belitung naik 3%-10%. Namun hal itu bukan jadi hal membahagiakan karena produksi timah di Bangka Tengah sendiri sudah jauh berkurang dari tahun ke tahun.
“Timah yang dulu dan sekarang udah jauh berkurang. Sebenarnya peningkatan royalti berpengaruh ke kita kalau banyak timah yang kita produksi, ” ucapnya kepada intrik.id, Minggu (27/4/2025).
Bupati menegaskan, pemerintah pusat harus jeli melihat kondisi saat ini. Mengingat masih banyak tambang ilegal yang berkeliaran dan membuat royalti ke Bangka Tengah juga menurun.
“Pemerintah pusat harus jeli melihat ini, ekonomi yang tidak stabil dan komoditas timah yang berkurang banyak serta banyak tambang gelap (ilegal) membuat produksi kita sedikit dan tidak masuk royalti. Makannya kita tunggu pak Gubernur ingin hancurkan jaringan gelap, ” Tegasnya.
Dirinya bersyukur dengan kenaikan royalti tersebut walau produksi timah banyaknya di Bangka Tengah.
“Royalti progresif itu dihitung dari produksi timah dan ekspor, kalau kita sedikit ya sedikit. Tapi bersyukur naik. Kalau Bangka Tengah sendiri terima Rp 30 miliar sampai Rp 40 miliar royalti plat. Kalau naik bisa lebih, ” ungkapnya.
Namun, dirinya enggan mengakui timah akan menjadi sektor utama Pemkab Bangka Tengah lagi.
“Sebenarnya ini tingkat pemikiran bersama. Jumlah ekspor dan produksi timah kita berkurang. Yang diluar lane atau aturan kita hindari seperti penyelundupan, ” tutupnya.
Disisi lain, Kapolres Bangka Tengah AKBP. I Gede Bratasena menegaskan akan membantu memberantas tambang ilegal yang ada di Bangka Tengah guna membantu Pemerintah dalam meningkatkan ekonomi daerah.
“Tentu kami dari kepolisian akan menegakan hukum untuk semua aktivitas tambang ilegal dalam membantu Pemerintah meningkatkan dan memajukan daerah, ” tukasnya.