INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Deruan suara mesin tambang timah di wilayah Merbuk hingga Kenari Bangka Tengah seakan saling bersahutan.
Asap dan jalanan yang becek di sekitarnya menjadi hambatan tersendiri saat hendak ke lokasi tersebut. Bahkan selang air yang melintang seakan menutup akses warga.
Terlihat ratusan ponton timah jenis rajut dan tungau berjejer di lokasi tambanh eks PT Kobatin tersebut.
Beberapa kapal juga terlihat lalu lalang untuk mengantarkan para penambang.
Dari keterangan warga, Ayu, tambang ilegal ini sudah berjalan 3 hari sejak operasi Peti selesai. Bahkan, meskipun dilaporkan ke aparat kepolisian, para penambang itu tetap tak bergeming.
“Kami merasa terganggu, apa lagi aktivitas ini ilegal. Kami mohon agar ditertibkan,” ungkap warga Simpang Perlang itu, Sabtu (3/8/2024).
Ia berharap para aparat kepolisian bisa segera bertindak terlebih lagi lokasi tersebut dekat dengan pemukiman warga.
“Orang cuma bilang masalah perut, tapi kami juga punya hak atas ketenangan kami disini. Ini kami cuma dapat asap dan berisiknya aja. Mana yang kerja orang luar. Sakit hati kami,” lanjutnya.