INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Ponton Isap Produksi (PIP) diluar IUP PT Timah di perairan Sukadamai dan Laut Nek Aji Bangka Selatan diketahui dimodali oleh bos besar di Bangka Barat.
Ketua PPM Bangka Selatan, Norman Adjis mengatakan bos tersebut berniat membeli Timah hasil PIP itu dengan harga yang lebih mahal.
“Kami mendapatkan info bahwa dari ratusan PIP ilegal tersebut untuk pembeli biji timahnya dimodali oleh bos dari Bangka Barat. Ia berani bayar melebihi dari standard sekitar 140 ribu per kilo,” ungkapnya.
Pria yang sering disapa Man Muray itu menyayangkan hal tersebut masih bisa terjadi dan bisa bebas keluar masuk transaksi Timah ilegal di daerah Bangka Selatan.
“Kenapa bos-bos dari luar daerah masih bebas keluar masuk untuk membeli biji timah ilegal, kami berharap kepada bapak Kapolres Bangka Selatan agar tindak tegas dalam menangani masalah tambang laut ilegal,” harapnya.
Ia juga meminta siapa saja yang membackup maupun pembeli timah dari tambang ilegal harus diproses secara hukum.
“Kami menduga ada oknum APH yang bermain di PIP ilegal tersebut sehingga setiap dilakukan penertiban, pekerja tambang ilegal sudah kabur duluan,” pungkasnya.
Man Muray mengatakan pihaknya tidak anti tambang namun harus dilakukan secara prosedur yang benar.
“Kami tidak anti tambang namun lakukanlah secara legal, kami sangat berharap pada Polres Bangka Selatan serta tim pengamanan dari PT Timah agar senantiasa melakukan penertiban jika sudah terlihat adanya PIP ilegal yang masuk ke wilayah IUP timah,” pungkasnya.
“Jangan pernah takut untuk menindak yang sudah melanggar hukum walaupun ada APH yang membackup PIP ilegal tersebut, jangan sampai ada pembiaran terhadap aktivitas tambang ilegal yang diklaim masuk dalam IUP PT Timah,” tegasnya.