INTRIK.ID, BANGKA TENGAH– Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (DPUTRP) Bangka Tengah menggelar Sosialisasi Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat di Soll Marina Hotel and Conference Center, Kecamatan Pangkalanbaru, Kamis (13/06/2024).
Sugianto selaku Sekertaris Daerah Bangka Tengah mengatakan, pembangunan akses air minum dan sanitasi menjadi salah satu prioritas Pemkab Bateng dalam upaya mewujudkan visi misi pembangunan Pemkab Bateng Tahun 2021-2026.
“Kegiatan ini juga selaras dengan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Bateng, yakni memeratakan pembangunan dan meningkatkan aksesibilitas, termasuk layanan akses terhadap air minum dan sanitasi,” ucap Sugianto.
Ia juga menyampaikan persentase capaian akses air minum dan sanitasi di Bangka Tengah.
“Akses air minum di Bateng saat ini mencapai 89,40%, sedangkan akses sanitasi mencapai 96,65%. Persentase tersebut dinilai belum optimal dan belum berada pada level aman dan diharapkan 100% rumah memiliki akses sanitasi layak. Oleh karena itu, harus dibangun infrastruktur yang sesuai dan layak, yang salah satu tujuannya yakni meningkatkan kesehatan untuk mengintervensi stunting,” ujar Sugianto.
Ia berharap infrastruktur yang dibangun bisa dimanfaatkan, dipelihara, dan diawasi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh generasi selanjutnya dalam waktu yang lama.
Sementara itu Kepala DPUTRP Bangka Tengah, Rahmat Wibowo, mengatakan pembangunan infrastruktur akses air minum dan sanitasi akan dilaksanakan pada tahun ini dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi yang bersumber dari APBN, dengan total dana yang akan dialokasikan sebesar Rp2.554.643.950,00.
“Pembangunan infrastruktur ini akan tersebar di beberapa desa. Kami sudah berkontrak dengan kelompok masyarakat dan nantinya ini dikerjakan oleh swakelola masyarat. Jadi masyarakat setempat yang akan melaksanakan pembangunan,” ungkap Rahmat.
Ia berharap sinergi seluruh stakeholder dapat terus dipertahankan, khususnya peran aktif dari Pemdes dan Kelompok Pemanfaat Pemelihara dalam proses pemeliharaan prasarana terbangun agar keberlanjutan program dapat dipertahankan.