INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Camat Lubuk Besar, Armansyah menilai perakitan ponton di Desa Berikat hanya untuk melihat reaksi warga terhadap tambang timah di daerahnya.
Ia mengatakan hal tersebut terjadi setiap menjelang tahun politik.
“Udah jadi rahasia umum setiap tahun ada saja yang sengaja bikin rusuh dan mau test ombak kali apakah masyarakat sudah menerima tambang atau belum,” ucapnya, Senin (29/5/2023).
Armansyah menjelaskan, dirinya sudah mencoba menghubungi pihak PT Timah apakah ada kaitannya dengan aktivitas tersebut.
“Setelah di klarifikasi, PT. Timah mengatakan bahwa memang mitra mereka namun sudah di blacklist dan diputus kerja sama sejak lama karena konflik internal,” lanjutnya.
Armansyah menegaskan, jika masyarakat masih menolak tegas, maka dirinya akan selalu mendukung apapun keputusan masyarakat karena pemerintah bertugas melayani masyarakat.
“Memang penambangan secara ilegal kita butuhkan, namun kalau itu nanti mengusik kesejahteraan masyarakat nelayan pasti ngamuk. Jadi harus dikaji ulang dan saya sebagai camat Lubuk Besar pasti akan pro ke masyarakat, ” tegasnya.
Sementara Kades Beriga, Abdul Gani mengatakan pihak PT Timah belum pernah melakukan sosialisasi apapun terkait dengan adanya tambang di desanya.
“PT. Timah yang diisukan ingin menambang disini tidak pernah sekalipun melakukan sosialisasi jadi kami pun tidak tahu benar tidaknya,” tutup Gani.