INTRIK.ID – Terkadang setiap kemampuan jurnalistik yang kita miliki, menurut kita sudah terbaik. Namun dibalik itu semua butuh Penilaian Publik, apakah kemampuan itu sudah mempuni. Terbentuknya pikiran kita yang mengatakan Kemampuan Jurnalistik kita paling hebat disebabkan sejumlah faktor.
Boleh jadi kemampuan dimiliki kita belum tentu dimiliki orang lain atau bisa saja orang lain tidak mau menekuni kemampuan dimaksud. Semua kemampuan jurnalistik tergantung keuletan mempelajari dan menekuninya.
Dalam mengkhatamkan profesi jurnalistik sejumlah aturan menjadi acuan, diantaranya Undang – Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik dan banyak lagi peraturan yang berkaitan dengan jurnalistik. Sebuah produk Jurnalistik yang kita buat, harus merujuk pada konsumsi informasi publik.
Salah satu penilaian publik yakni apakah produk jurnalistik itu memang menjadi konsumsi atau sebaliknya. Pada titik ini bagian kecil daripada penilaian publik, kalau informasi dimaksud belum menjadi konsumsi publik, maka butuh koreksi lebih lanjut atas prodak yang kita publish.
Ketepatan mengambil momen dan informasi dibutuhkan publik, bagian strategi agar produk jurnalistik itu siap dikonsumsi. Pandai dalam menulis namun belum mahir mengulas objek tulisan sebagai produksi informasi, terkadang mentah untuk konsumsi publik.
Semua individu punya kemampuan mendalami profesi sebagai seorang jurnalis, semua itu tergantung bagaimana menyikapi profesi tersebut. Apakah sebagai profesional atau sekedar menjadi status sosial?
Sumber: Redaksi INTRIK.ID