INTRIK.ID, BANGKA — Belasan masyarakat melakukan aksi damai di depan pintu PLTU Air Anyir, Merawang, Jumat (4/2/2022).
Aksi tersebut ditenggarai masih seringnya terjadi pemadaman listrik oleh pihak PLN meskipun sudah dilakukan perbaikan mesin beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya, masa yang dikoordinir oleh Ardi itu membawa replika keranda mayat yang berisikan barang elektronik rusak.
Bahkan masa juga membakar keranda tersebut sebagai aksi protes karena pihak PLTU tidak hadir untuk menemui masa yang dijaga oleh puluhan personil polisi dan keamanan lainnya.
Dalam orasinya, Ardi mengatakan kedatangannya ke PLTU Air Anyir hanya untuk meminta keterangan pihak terkait dengan adanya pemadaman bergilir yang terjadi dibeberapa daerah.
“Kami kesini ingin mempertanyakan mengapa masih ada pemadaman. Kami ini bayar (listrik-red), bukannya gratis,” ungkapnya.
Ia bahkan mencaci pihak penyedia listrik negara itu karena akibat pemadaman tersebut banyak peralatan elektronik rumahnya yang rusak.
“Kami merasa dirugikan, belum lagi waktu tidur terjadi pemadaman, anak pasti rusuh ke kami sebagai orang tua karena kepanasan. Lalu bagaimana pelaku usaha seperti tukang cukur dan lainnya sudah pasti rugi,” terang Ardi.(red)