Scroll untuk baca artikel
Bangka BelitungBangka

Ketua Astrada Bangka : Jangan Melihat Aktifitas Tambang Hanya Satu Sisi

251
×

Ketua Astrada Bangka : Jangan Melihat Aktifitas Tambang Hanya Satu Sisi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220101 143734
Caption : Ketua Asosiasi Tambang Rakyat Daerah ( ASTRADA ) Kabupaten Bangka, Ratno Daeng Mapiwali

BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Pro dan kontra akibat aktifitas penambangan biji timah sudah menjadi bagian dari proses sebuah penambangan.Bagi pihak kontra penambangan berbagai sisi diangkat ke publik, mulai dari ilegal, dibekingi APH hingga organisasi.

Namun bagi pro tambang keberadaan penambangan biji timah menjadi harapan guna meningkatkan perekonomian. Menarik untuk dibahas, apakah betul aktifitas penambangan itu menjadi sesuatu yang tidak bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Tambang Rakyat Daerah ( Astrada ) Kabupaten Bangka Ratno Daeng Mapiwali memberi sudut pandang yang berbeda.

“Jangan memandang aktifitas penambangan hanya satu sisi saja, seperti giat penambangan di Lingkungan Nelayan Satu dan Jalan laut kecamatan Sungailiat. Keberadaan penambangan disana bisa membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat,” ungkapnya.

Pentolan Astrada Bangka itu mengutarakan bahwa, saat mereka melihat langsung aktifitas tambang dimaksud, terbentuk pola ekonomi masyarakat.

“Kita sudah melihat langsung kelapangan baik Lingkungan Jalan Laut dan Lingkungan Nelayan Satu. Khusus Nelayan satu, para penambang rata – rata mereka nelayan murni. Menghadapi cuaca ekstrim ini mereka tidak bisa melaut, keberadaan tambang bisa memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,” kata Ratno.

Menjawab tudingan tambang seolah menjadi kegiatan merugikan lingkungan atau masyarakat, Ratno Daeng Mapilwali mengatakan mari kita kaji dulu.

“Sering kita membaca pemberitaan tambang ilegal, kebal hukum, merusak lingkungan yang intinya penambangan itu kurang baik dilakukan. Kami dari Astrada justru berfikiran positif, mari kita lihat dan kaji, sampai hari ini sektor penambangan timah masih menjadi lokomotif ekonomi,” terangnya.

Ratno Daeng Mapilwali juga tidak menampik selain sisi manfaat , asas hukum dan lingkungan juga diperhatikan.

“Kalau kita bahas sisi hukum tambang rakyat ilegal ya penindakkan hukum jangan tebang pilih. Banyak tambang skala besar terkadang tidak cukup syarat namun bekerja terus. Giliran rakyat nambang yang ilegal lah, porak poranda aliran sungai lah, pokoknya banyak celah kesalahan. Kembali soal lingkungan tidak hanya sektor tambang, banyak sektor lain lingkungan menjadi objek aktifitas,” ujarnya.

Baca Juga:  Gandeng Kejati Babel, Mulkan Ingin Amankan Parai

Masih kata Ratno Daeng Mapiwali, kenapa setiap aktifitas tambang banyak deposit selalu saja menjadi sasaran komentar.

“yuk… kita amati kalau tambang rakyat banyak deposit pasti komentar pedas muncul, namun kalau tambang rakyat kurang deposit tidak ada yang memikirkan, kepulang gak modal mereka? Mari kita melihat tambang rakyat itu jangan dari satu sisi saja ,” tutupnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas