Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Kemiskinan di Bangka Tengah Terus Meningkat

176
×

Kemiskinan di Bangka Tengah Terus Meningkat

Sebarkan artikel ini
IMG 20241119 WA0006
Foto: Era Susanto.

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Angka kemiskinan di Bangka Tengah terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dari data BPS, pada 2022 angka kemiskinan di Bangka Tengah sebesar 4,86 persen atau 9,6 ribu jiwa.

Pada 2023, kemiskinan di negeri Selawang Segantang itu meningkat menjadi 5,29 persen atau 10,56 ribu jiwa dan kembali meningkat di 2024 menjadi 5,94 persen atau 12,04 ribu jiwa.

Plt. Bupati Bangka Tengah (Bateng), Era Susanto mengakui kondisi perekonomian di wilayahnya sedang tidak baik-baik saja.

“Memang ada kenaikan angka kemiskinan dari tahun 2022 dan kita akui keadaan ekonomi sekarang lagi kacau balau, carut marut, lapangan pekerjaan tidak ada, jadi memang sebenarnya banyak hal yang terjadi di tahun 2024 ini, sehingga berdampak pada naiknya angka kemiskinan,” ungkap Era, Selasa (19/11/2024).

Menurut Era, penanggulangan kemiskinan adalah tugas bersama, baik itu unsur pemerintah maupun luar pemerintah.

“Hanya saja selaku pemerintah daerah kita harus melihat, turun ke lapangan agar penurunan kemiskinan ini bisa dilaksanakan dengan tepat sasaran, sehingga mereka tersentuh ataupun mereka terbantu kalau pejabatnya turun ke lapangan,” ujarnya.

“Saya pikir mereka juga pasti menunggu kita, bantuan yang ada harus tepat sasaran, harus ke lapangan, gak boleh di kantor terus, mari bersama-sama untuk memberantas garis kemiskinan,” sambunya.

Ia berkeinginan, agar masyarakat Bangka Tengah sejahtera dalam semua aspek, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.

“Sejahtera ini tolak ukurnya ekonomi harus baik, kesehatan baik, insfrastruktur harus baik, pendidikan harus baik dan memang banyak hal yang menjadi PR untuk kita,” tuturnya.

Era berharap, kedepannya Pemerintah Bangka Tengah lebih baik lagi dan ini harapan kita semua.

Baca Juga:  Tingkat Membaca Masyarakat Bangka Tengah Rendah

“Tugas pemerintah harus memberi lapangan pekerjaan, kami tidak berharap masyarakat datang ke kita dan bertanya ‘Pak ada honorer dak’, apalagi kerja bukan hanya pemerintahan, tapi swasta juga bisa, munculkan investasi dan pemerintah itu sendiri harus menciptakan lapangan pekerjaan,” pungkasnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas