INTRIK.ID, PANGKALPINANG — Ribuan sapi di Kepulauan Bangka Belitung sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari 2.255 ekor sapi yang terinfeksi PMK hingga Jumat (27/05/2022), 1.708 ekor diantaranya dinyatakan sembuh. Hanya 475 ekor yang masih sakit.
“Sedangkan yang mati hanya 17 ekor atau 0,7 persen,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/05/2022).
Edi mengaku angka sapi yang terpapar PMK memang bertambah. Hanya saja tingkat kesembuhannya pun sangat tinggi bahkan melebihi jumlah sapi yang terinfeksi.
“Kasus naik tetapi angka kesembuhan juga tinggi. Angka sembuh sapi yang terserang PMK terus bertambah setiap hari,” ucapnya.
Karena itu Edi minta para peternak untuk tidak panik yang berlebihan. Ia memastikan tim kesehatan hewan terus bekerja untuk mempersempit penyebaran PMK.
“Jangan terlalu menjadi resah karena daging terindikasi PMK pun masih bisa dikonsumsi (tapi harus dimasak dengan cara yang benar). kemudian PMK bisa disembuhkan dan kita punya tim gugus tugas dan kawan-awan medik di lapangan akan terus melakukan upaya-upaya di lapangan dalam rangka untuk menekan kasus dan meningkatkan kesembuhan,” ujarnya seraya menambahkan penyemprotan disinfektan sangat efektif untuk menekan penyebaran PMK.
“Selain itu berikan juga vitamin. Kemudian kalau memang suhu ternak panas berikan penurun panas dan terakhir antibiotik tapi itu tidak kita anjurkan karena antibiotik akan meninggalkan residu jika nanti daging dikonsumsi,” tambah Edi.
Pernyataan serupa diucapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas PMK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Drh Judnaidy. Ia mengatakan daging sapi yang terpapar PMK dapat dikonsumsi kecuali bagian-bagian tertentu.
“Artinya sebelum sapi mati kita bisa lakukan potong paksa karena dagingnya bisa kita konsumsi meskipun dengan syarat,” katanya.*