Scroll untuk baca artikel
PeristiwaBangka SelatanKesehatan

DBD di Bangka Selatan Makan Korban Jiwa

566
×

DBD di Bangka Selatan Makan Korban Jiwa

Sebarkan artikel ini
IMG 20240531 WA0013
Foto: Kades Gadung, Nuskandar.

INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Kasus DBD di Bangka Selatan memakan korban jiwa. Kali ini korban berasal dari Desa Gadung.

Kades Gadung, Nuskandar mengatakan bulan Mei 2024 ini terdapat dua warganya yang terserang penyakit dari nyamuk Aedes Aegypty itu.

“Bulan Mei 2024 ada 2 orang warga terkena DBD, satu diantaranya meninggal dunia, satu nya lagi sudah sembuh. Setelah mengetahui kabar ini, saya melakukan rembuk desa untuk serius memberantas nyamuk Aedes aegypti,” ungkapnya saat dijumpai di ruang kerjanya, Jum’at (31/05/2024).

Dengan melakukan rembuk desa bersama Puskesmas Toboali dan tim Jumantik (juru pemantau jentik), ia mengatakan akan membantu mengatasi penyebaran DBD dengan mencari solusi tepat untuk menghentikan populasi nyamuk Aedes aegypti.

“Hasil rembuk Desa kemarin, ketemu lah dengan satu gagasan yang mengimbau masyarakat untuk melakukan gotong royong mandiri yang dibantu tim Jumantik yaitu setiap warga membesihkan lingkungannya masing-masing,” ucap Nuskandar.

Ia juga menjelaskan gorong royong mandiri selain memberaihkan lingkungan, juga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus.

“Sebelum pelaksanaan gotong royong mandiri, kami umumkan di masjid-masjid biar warga tau kapan waktunya untuk melakukan kegiatan gotong royong mandiri dan menghimbau warga untuk melakukan PSN dan 3M plus,” jelasnya.

Ia melanjutkan, saat tim Jumantik turun ke lapangan banyak ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti di tempat penampungan air warga Desa Gadung.

“Syukur alhamdulillah semua telah teratasi, kedepan tim jumantik Desa Gsdung akan terus turun kelapangan memantau populasi jentik nyamuk Aedes aegypti,” ucapnya.

Dia juga mengatakan dengan meningkatnya kasus DBD di Desa Gadung, warga harus memperbanyak membersihkan lingkungannya, tidak menampung genangan air di luar dan di dalam rumah karena bisa berpotensi adanya jentik nyamuk Aedes aegypti.

“Kasus DBD sudah berbasis lingkungan, maka dari itu, harus melakukan gotong royong mandiri, mari kita dari sekarang melakukan bersih bersih lingkungan, melakukan 3M plus, menguras, mengubur dan menutup, dan memperhatikan diri sendiri dan keluarga kita setiap hari,” ujarnya.

Nuskandar menambahlan jika ada anggota keluarga menderita demam, harus secepatnya dibawa ke Rumah Sakit atau Pukesmas terdekat.

“Kalau menderita demam, bawalah ke Rumah Sakit atau Pukesmas terdekat, jika memang DBD harus rawat inap, karena harus ditangani dengan cepat, perbanyak minum air putih, jangan sampai pembuluh darah pecah karena bisa menyebabkan kematian,” pungkasnya.(Abi)

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas