INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Plaform keuangan 2026 Pemda Bangka Tengah defisit hingga Rp61 miliar. Namun hal itu bisa dikurangi dari efisiensi, rasionalisasi dan juga dana silpa 2025 di akhir tahun nantinya.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangka Tengah Batianus saat ditemui di Koba, Kamis (16/10/2025).
“Keuangan daerah kita memang lagi tidak baik yang mana platform sementara defisit 61 miliar. Tapi bisa rasionalisasi dan juga dana silpa yang menutupi sesuai kesepakatan bersama,” ungkapnya.
Pria yang disapa Aduk itu juga menyebutkan, transfer pusat kepada daerah berkurang sampai Rp100 miliar sehingga membuat kondisi keuangan Bangka Tengah mengalami defisit.
“Kita juga terdampak 100 miliar lebih karena transfer pusat yang berkurang. Makanya pembahasan anggaran dan platform ini harus disepakati secara real, ” ucapnya.
Aduk mengungkapkan, Pemda Bangka Tengah mengalami penurunan pendapatan dan kelebihan belanja yang mana belanja pada 2026 diperkirakan Rp866 miliar namun pendapatan hanya Rp805 miliar.
“Ini artinya kita kekurangan pendapatan dan kelebihan belanja. Ini harus kita kurangi lagi untuk menutupinya, ” ungkapnya.
“Tentu peningkatan PAD sangat diperlukan di tahun 2026 untuk menutupi defisit. Dan kami DPRD bersama eksekutif yakin bisa menutupi defisit ini, ” lanjut Aduk.
Ia berharap, pemerintah dapat Mengefisiensikan lagi belanja dan meningkat pendapatan terutama membuat rancangan program prioritas yang menyentuh masyarakat.





