Scroll untuk baca artikel
Bangka Belitung

Zakwan Tak Terpilih Meski Juara 1 MTQH, Ini Jawaban LPTQ Bangka Tengah

248
×

Zakwan Tak Terpilih Meski Juara 1 MTQH, Ini Jawaban LPTQ Bangka Tengah

Sebarkan artikel ini
IMG 20240926 WA0003

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kader Perlang marah saat mengetahui warganya yang berhasil mendapatkan juara 1 saat seleksi MTQH tingkat kabupaten tak terpilih untuk mewakili Bangka Tengah di Provinsi Bangka Belitung.

Ia menganggap sebagai juara, seharusnya warganya, Zakwan Syafiq yang mewakili Bangka Tengah ke tingkat yang lebih tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Kabupaten Bangka Tengah, Masri Sahrun menjelaskan tidak berangkatnya Zakwan Syafiq mewakili Bangka Tengah karena pihaknya punya anak binaan yang juga ikut Training Center (TC) tanpa ikut seleksi sesuai rekomendasi dari LPTQ atau dewan pembina dan hakim.

“Sebenarnya sistem ini sudah lama diterapkan di Jakarta yang menjadi juara nasional. Hal itu juga kami lakukan agar Bangka Tengah menjadi juara umum. Jadi Zakwan tidak bisa berangkat karena di TC belum memenuhi standar kami dan saudara Khoril yang merupakan binaan LPTQ lebih baik menurut dewan pembina,” ungkapnya kepada intrik.id, Kamis (26/9/2024).

Ia melanjutkan, jika Khoirul dan dua orang binaan LPTQ Bangka Tengah lainnya adalah anak asli Bangka Tengah yang tak bisa ikut seleksi karena masih sekolah di Tangerang dan merupakan juara 1 tilawah 5 juz nasional.

“Jadi di TC kami juga seleksi kembali dan Khoiril lebih baik dari Zakwan. Dan Khoril juga orang Celuak. Hal ini juga agar LPTQ tidak sia-sia memberikan beasiswa kepada binaannya. Kami tak pernah comot langsung karena total peserta TC 57 orang yang mana kami godok semua. Namun memang hanya 3 cabang yang di TC seleksi ulang dan 5 lainnya tidak, ” tegasnya.

Masri mengungkapkan, jika seleksi yang dilakukan dari tingkat desa sampai kabupaten bisa hanya melalui rekomendasi dewan hakim saja seperti yang dilakukan Kabupaten Bangka karena sesuai anggaran.

“Kabupaten Bangka sudah menerapkan sistem cukup TC dan pembinaan karena anggaran. Bisa lewat rekom dewan hakim dimana peserta terbaik tampil atau anak didik LPTQ langsung bisa ikut. Sistem ini sudah lama terbentuk. Bukan salah di peserta tapi kesalahan di kesra karena tak memfasilitasi anak binaan kami. Padahal mereka adalah aset daerah yang sering menang di provinsi dan nasional, ” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Bangka Tengah Dori mengucapkan semua teknis pengiriman diserahkan kepada LPTQ dan kesra hanya bagian penyelenggaraan seleksi saja.

“Tanya ketua LPTQ. Semua tekni pengiriman mereka yang atur. Kalau syiar agama seyogyanya dilakukan walau tak ada anjuran dari pusat. Bisa lewat seleksi terbatas, ” ucapnya singkat lewat pesan whatsapp.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas