INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Dewan Perwakilan Daerah Bangka Tengah angkat suara terkait tambak udang vaname yang membuang limbah secara langsung ke laut.
Pahlevi Sjahrun mengungkapkan nelayan dan masyarakat sudah mengeluhkan hal tersebut.
“Ini aspirasi masyarakat, kita perlu investasi tapi tidak merusak ekosistem. Ini menggangu masyarakat dan nelayan kita,” ungkap anggota komisi I itu di hadapan Bupati dan anggota DPRD Bangka Tengah lainnya saat rapat paripurna di Gedung Rapat Paripurna DPRD.
Menurutnya seluruh investasi harus melihat sisi lingkungan, dan investasi yang masuk tidak asal-asalan.
“Kalau sudah ada keluhan masyarakat itu pasti ada yang salah. Ingat, semua investasi yang ada harus berbasis lingkungan dan tidak merusaknya,” tegas Pahlevis, Senin (5/12/2022).
“Kita tegaskan, kita butuh investasi namun bukan yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat,” lanjutnya.
Ditempat lain, Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa akan bertemu dengan Kantor Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DPMPTK Babel).
“Karena kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah Pak Ayen izinnya ada di provinsi, maka saya sebagai ketua DPRD Bangka Tengah sudah mengatur jadwal pertemuan dengan DPMPTK Babel,” ucapnya saat dihubungi intrik.id.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pengusaha tambak udang vaname seperti dengan pengusaha sawit.
“Kita masih cari waktu untuk RDP dengan pengusaha tambak agar akar permasalahannya ketemu dan dapat diselesaikan, ” ungkap Me Hoa.(Erwin)