INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Para penambang di Merbuk, Kenari dan Punguk meminta bupati untuk tidak mensterilkan wilayah tersebut. Jika pihak pemerintah mensterilkan lokasi itu, maka para penambang tidak akan kembali memlihnya di Pilkada 2024.
S seorang warga yang saat itu kebetulan disana menyebutkan jika dirinya hanya ingin menambang untuk makan dan berjanji akan memilih kembali bupati untuk dua periode.
“Kalau penambang gak di razia, kami akan bersama bang Ayi (bupati Bangka Tengah) di 2024 kelak. Ekonomi lagi susah, jadi penambang tidak menyentuh mereka. Takutnya malah masyarakat demo nanti,” ucapnya.
S yang merupakan warga dari satuan pengaman Koba mengaku bahwa ada pertemuan RK yang berkoordinasi dengan pihak Polda Bangka Belitung yang sudah datang ke lokasi Kamis kemarin.
“Pak RK yang katanya ngurus ini kemaren kamis koordinasi sama Polda. Tapi saya gak tau apa isinya. Masak pak bupati gak bisa koordinasi dengan kita,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, timah selalu dijual pada sore hari yang setiap pukul 16.30 WIB. Bahkan, di sana juga sering terjadi transaksi ilegal lainnya seperti minta jatah.
“Terus juga kalau ada yang minta bantuan berobat, ada yang minta bantuan sekolah, karpet dan banyak lah. Makannya tambang ini jalan, ekonomi juga jalan, ” ungkap S.
Hingga kini belum ada tindakan dari pihak aparat penegak hukum meskipun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh warga setempat.
Disclaimer: berita ini merupakan koreksi dari berita sebelum dengan link berikut: