INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Dari hobi memelihara ikan sejak 2022 lalu, Irfan alias Bolew berhasil mengekspor daun ketapang ke luar negeri.
Warga Toboali, Bangka Selatan itu sering menggunakan daun ketapang untuk menurunkan pH air karena mengandung zat Tanin.
Dari situ, pada 2023 lalu ia mencoba menawarkan daun ketapang ke luar negeri dan banyak yang tertarik terutama di Eropa dan Amerika Latin.
“Alhamdulillah, saya bisa mengekspor daun ketapang ke benua Eropa, Jerman dan Spanyol serta ke Amerika Latin,” ungkap Bolew, Selasa (30/4/2024).
Ia mengatakan harga daun ketapang berbeda-beda di setiap negara. Seperti di Spanyol bisa mencapai Rp 600 ribu per kilogram, di Jerman Rp 25 ribu per lembar sementara di Amerika Latin Rp 450 ribu per kilogram.
“Orang Madrid Spanyol lebih mahal ketimbang Amerika Latin dan Jerman. Awal 2024 ini saya mengirim 3 kilogram ke Spanyol. Tahun 2023 kemarin sya ngirim 4 kilogram ke Amerika Latin,” terangnya.
Bolew mengatakan negara Eropa dan Amerika Latin sangat membutuhkan daun ketapang dan bahkan akan memesan dalam jumlah yang banyak.
“Di Eropa sangat susah mendapatkan daun ketapang, karena daun ketapang memiliki kandungan zat Tanin dan bisa menurunkan PH air, kedepan meraka akan memesan dalam jumlah banyak,” ujarnya.
Meskipun begitu, Bolew mengatakan ada beberapa negara lain yang menjadi pesaingnya seperti India, Bangladesh serta Pakistan.
“Walaupun bersaing dengan negara lain, saya tidak merasa malu atau takut kalah bersaing, karena daun ketapang yang saya exspor ini memiliki kualitas terbaik dan kemasan yang bagus, supaya komsumen merasa puas dengan produk yang saya jual,” tegasnya.
Ia pun berharap banyak pemuda Toboali mengikuti jejaknya untuk mengolah daun ketapang dan kulit daun ketapang ke luar negeri dan menjadi pengusaha sukses.
“Ku ingin kawan-kawan yang lain mengikuti jejak saya dengan mengekspor daun ketapang ke luar negeri, hari ini pun saya mengirim 4 kilogram kulit pohon ketapang ke Tanggerang Banten, kulit pohon ketqpang dijual 35 ribu per potong,” pungkasnya. ( Abi )