INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah hari ini mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bangka Tengah di gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bangka Tengah, Selasa (17/5/2022).
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan masalah stunting berdampak untuk seluruh sektor karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas rendah.
“Stunting harus kita tanggapi serius karena dampaknya kesemua sektor. Ini bukan masalah pertumbuhannya, tetapi karena stunting, SDM kita akan menjadi rendah dibanding SDM yang normal. Jadi ini bisa berdampak kepada semuanya,” ucapnya.
Ia mengatakan dengan dilantiknya TPPS ini dapat menurunkan angka stunting menjadi 16 persen pada tahun 2022 ini dimana tahun lalu masih diangka 21 persen.
Orang nomor satu di negeri Selawang Segantang itu juga mengungkapkan penyebab stunting juga terjadi karena banyaknya pernikahan dini yang terjadi sehingga bukan hanya masalah gizi dan juga penyakit.
“Stunting bukan hanya soal penyakit, makanan atau gizi, tetapi juga masalah pernikahan dini, kurangnya pemahaman masyarakat dalam menjadi ibu agar bisa belajar pemahaman tentang pernikahan dan juga parenting,” ungkap Algafry.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Peremuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Bangka Tengah, Dede Lina Lindayanti mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengupayakan penurunan stunting dengan dibantu semua pihak.
“Kami tentunya akan bekerja keras untuk penurunan stunting di Bangka Tengah. Kami mohon arahan pak. bupati serta bantuan semua pihak terkait agar kita bisa bersama dalam menurunkan angka stunting sesuai program pemerintah pusat juga,” ujarnya.
Ia menambahkan pengukuhan ini juga termasuk rangkaian untuk penanganan stunting.
“Pengukuhan TPPS ini juga termasuk upaya Penkab Bangka Tengah dalam penurunan stunting. Kemarin juga keluarga penggerak sudah terbentuk agar kita punya tim untuk penurunan stunting ini,” tegasnya.
Laporan wartawan intrik.id/Erwin