BANGKA. BELINYU. INTRIK.ID – Melanjuti program pengembangan wisata bawah laut PT. Timah Tbk kembali tenggelamkan Coral Garden ( Kebun Karang ). Penenggelaman tersebut melibatkan nelayan , akademisi dan masyarakat dilakukan diperairan laut Pantai Pulau Putri, Desa Penyusuk, Kelurahan Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Senin (31/10/2022).
Dosen Ilmu Kelautan UBB, Indra Ambalika Syari mengatakan program coral garden dilakukan PT TIMAH Tbk bisa menjadi daya tarik wisata bawah laut.
“Khusus di Pulau Putri ini, kami menggunakan karang dari hasil kebun transplantasi karang yang dilakukan dari program reklamasi laut PT TIMAH. Jadi tidak mengambil karang dari alam, tentunya hal ini tidak merusak karang alami,” kata Indra.
Menurut Indra, pihaknya tidak hanya sekadar menenggelamkan coral garden saja, tapi juga melakukan monitoring terhadap pertumbuhan karang yang telah ditenggelamkan.
“Untuk kegiatan ini tentunya juga akan dilakukan kegiatan monitoring, dengan tujuan agar karang-karang yang sudah kita tanam dapat tumbuh dan berkembang. Dan jika ada yang mati, akan kami ganti dengan yang baru. Tidak hanya itu coral garden bisa menjadi objek wisata bawa laut,” ucapnya.
Dirinya ( Indra – red ) berharap program coral garden bisa memperbaiki ekosistim bawa laut.
“Harapan kami PT Timah semakin perhatian dengan ekosistem di laut. Dengan adanya program seperti ini dapat menjadi contoh untuk perusahaan-perusahaan tambang lain, baik di Bangka Belitung ataupun di Indonesia. Semoga program ini dapat terus berlanjut, serta dapat dilakukan di lokasi yang lain yang memiliki daya tarik serta potensi wisatanya. Sehingga program ini dapat menjadi suatu sinergitas antara penambangan dan pariwisata,” sambungnya.
Supriyanto ( 50 ) nelayan setempat mengatakan, keberadaan coral garden bisa menambah penghasilan sampingan.
“Dengan adanya program seperti ini kami berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Putri, karena dengan adanya program seperti ini tentunya menambah spot untuk wisatawan snorkeling.Selain itu kami para Nelayan dapat menjadikan hal ini sebagai pekerjaan sampingan di saat kami tidak melaut. Pendapat dari mengantarkan wisatawan mencapai RP 600.000 hingga RP. 700.000 satu hari” ujar Supriyanto.
Supriyanto menceritakan mereka diajak terlibat dari proses pembuatan, penenggelaman, hingga monitoring sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dalam melaksanakan transplantasi karang.
“Program ini bagus karena tentunya untuk pertumbuhan karang, tentunya ini juga akan menambah pendapatan untuk masyarakat sekitar, karena dengan adanya kegiatan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Putri ini,” katanya.
Sementara itu, Camat Belinyu, Lingga Pranata mengatakan, program ini berdampak pada perekonomian masyarakat.
“kami rasa program ini sangat baik, karena dapat memberikan pekerjaan untuk Nelayan kami yang terlibat dalam dikegiatan ini. Ini menjadi langkah untuk meningkatan sektor wisata dan ekonomi, yang mana kita ketahui Pulau Putri ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata di Kecamatan Belinyu.
Kami berterima kasih kepada PT TIMAH Tbk yang selalu menghadirkan program-program yang dekat dengan masyarakat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap Lingga.
Sumber : Humas PT. Timah Tbk