INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kades Batu Beriga, Abdul Ghani pertanyakan data masyarakat pro tambang laut yang dikeluarkan oleh PT Timah.
Menurutnya, data yang menyebutkan bahwa 70 persen warga menerima tambanh tersebut tidak benar. Berdasarkan Musyawarah Desa (Musdes), 80 persen masyarakat justru menolak.
“Kami tidak tau klaim PT Timah ini dari mana, katanya 70 persen warga menerima tambang. Padahal, dalam Musdes terakhir saja 80 persen menolak. Ini patut dipertanyakan,” ungkap Ghani kepada intrik.id, Senin (14/10/2024).
Ia menyebutkan ada beberapa keuntungan yang didapat jika tambang itu berjalan seperti pembagian Rp 20 ribu per kg.
“Saya juga dapet jika tambang dibuka tapi hingga kini belum ada pemberitahuan. Hal seperti itu juga harus persetujuan dari Musdes terlebih dulu, kalau sampai keluar uangnya maka itu pungli, ” tegasnya.
Pria yang berprofesi sebagai PNS Bangka Tengah itu berharap PT Timah tidak memaksakan diri dan memahami penolakan masyarakat agar tak terjadi konflik yang terlalu besar.
Sementara itu, Ketua APDESI Bangka Tengah Yani Basaroni mempertanyakan Mitra PIP PT Timah berkeinginan memberikan kompensasi tanpa Musdes.
“Jangan memperkeruh lah. Tiba-tiba ada pembagian kompensasi tanpa ada Musdes. Itu cakmakcak (sok tau) itu patut kita pertanyakan, ” tukasnya.