SUNGAILIAT, INTRIK.ID — Warga Kenanga kembali kecewa dengan lurahnya yang tak pernah ada ditempat ketika hendak dimintai klarifikasi terkait tandatangan Dewan Pengurus Mesjid (DKM).
Pertemuan tersebut sudah dua kali dilaksanakan selasa (23/3/2021) dan jumat (26/3/2021) namun tetap lurah kenanga masih tidak menampakan batang hidungnya.
Warga merasa ada penyalahgunaan tandatangan DKM dalam notulen saat menghadiri kunjungan kerja DPR RI beberapa waktu lalu ke kelurahan Kenanga.
Dalam lembaran notulen kelurahan Kenanga itu berisikan bahwa warga Kenanga mengakui tidak ada lagi bau yang dikeluarkan dari pabrik PT Bangka Asindo Agri (PT BAA).
Ketua Yayasan Mesjid, Ustad Rizal mengatakan bahwa pihak DKM Kenanga tidak pernah menyatakan ataupun menyetujui pernyataan tersebut.
“Pihak mesjid pada dasarnya dipihak yang netral. Kita sudah menanyakan kepihak DKM dan memang tidak pernah menandatangani pernyataan itu,” ungkapnya, Minggu (28/3/2021).
Ia mengatakan bahwa pihak DKM memang menghadiri pertemuan itu namun menandatangani daftar hadir atau absensi.
“Memang ada tandatangan tapi bukan yang ada di notulen itu. Selain itu, kehadiran DKM juga tidak sampai selesai menghadiri kegiatan itu,” teranga Ustad Rizal.
Ia menegaskan bahwa pihak meajid tidak pernah memihak manapun baik pihak pro ataupun kontra PT BAA.
“Pada dasarnya kami tidak memihak manapun, kami hanya bersifat netral tapi kalau ada yang menzolimi, kami tidak akan tinggal diam,” ungkapnya.
Pihaknya akan terus melakukan upaya pertemuan dengan seluruh RT dan kaling bersama lurah kenanga.
“Kami akan jadwalkan lagi pertemuan dengan lurah ini tapi sampai sekarang belum tau kapan pastinya karena saat kita hubungi selalu ada rapat dan kegiatan,” terang Ustad Rizal.(int)