INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Dinperkimhub) Kabupaten Bangka Tengah habiskan ratusan juta rupiah setiap tahun untuk membeli token lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Perhubungan Dinperkimhub Bangka Tengah, Fernando Situmorang saat diwawancarai intrik.id di kantornya, Kamis (14/4/2022).
Diakuinya, pada tahun ini pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp 480 juta untuk membeli token lampu PJU.
Menurutnya, jumlah tersebut terbilang wajar mengingat biaya pembelian token untuk satu bulannya sisa mencapai sekitar Rp 40 juta.
“Rata-rata pembelian perbulannya sekitar 30 sampai 40 juta rupiah untuk 130 kWh yang mana setiap kWh terdiri dari tiga atau empat lampu PJU,” jelasnya.
Lebih lanjut, satu lampu PJU memiliki kapasitas yang berbeda-beda mulai 60 watt hingga 150 watt.
Untuk itu, Fernando menilai sangat wajar jika dalam pembelian token dapat menghabiskan hingga Rp 40 juta perbulannya.
“Beda kayak kWh di rumah, enggak mungkin satu kWh lampu PJU itu hanya kita isikan token 100 ribu ataupun 200 ribu saja. Karena otomatis akan cepat habis dan ujung-ujungnya padam,” terangnya.
Diakui Fernando, pihaknya bahkan tidak pernah membiarkan token lampu PJU tersebut sampai benar-benar habis dan padam.
“Justru kadang-kadang kami isi lebih, soalnya kami juga punya perhitungannya supaya lampu PJU tersebut jangan sampai padam,” sambung Dia.
Sekedar informasi, Dinperkimhub Bangka Tengah memang sudah mulai melakukan pergantian lampu PJU yang bersumber dari tenaga surya menjadi PJU dari tenaga PLN yang diganti secara bertahap agar tidak ada lagi kendala lampu mati dan lainnya.
Sebagai bukti, pihaknya melakukan pembelian token lampu PJU di kantor pos dengan bukti pembelian dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang jelas.
“Kalau mau diperiksa silahkan saja, semua bukti-bukti pembelinya lengkap dan jelas,” ujarnya.
Fernando berujar, pergantian lamput PJU dari tenaga surya menjadi tenaga PLN ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas dalam penghematan anggaran.
Selain itu, dipilihnya lampu PJU berbasis tenaga surya dilatarbelakangi dengan pertimbangan agar tidak ada komponen yang bisa dicuri.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya, kalau lampu yang menggunakan tenaga surya itu sangat rentan dicuri, terutama akinya. Dan kalau dijual harganya itu lumayan bisa sampai 5 juta,” pungkasnya.
Laporan wartawan INTRIK.ID/Erwin