Scroll untuk baca artikel
BangkaEkonomi/Bisnis

Belajar Soal Pengelolaan Pasar, Pemkab Humbang Hasundutan Kunjungi UPT Pasar Sungailiat

641
×

Belajar Soal Pengelolaan Pasar, Pemkab Humbang Hasundutan Kunjungi UPT Pasar Sungailiat

Sebarkan artikel ini
IMG 20240702 WA0001
Caption: Agung Baju merah kepala UPT Pasar Sungailiat saat pemaparan soal pengelolaan pasar Sungailiat

BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Pasar merupakan tempat transaksi penjual dan pembeli, permasalahan pasar pada umumnya terkesan kurang teratur. Menata dan mengelola pasar sesuai aturan tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh pihak terkait untuk melakukannya.

Seperti terjadi di Pasar Sungailiat , dimana kondisi sebelumnya tidak tertata rapi, lahan parkir terkadang menjadi tempat berjualan. Namun sekarang wajah pasar Sungailiat sudah tampil beda, yang dulu terkesan semrawut sekarang sudah tertata rapi.

Keadaan pasar Sungailiat sudah mengalami perubahan itu menarik perhatian pihak luar. Salah satu Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Kunjungan mereka ke UPT Pasar Sungailiat untuk mengetahui langsung cara penataan dan pengelolaan pasar guna mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD)

Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bangka Asep Setiawan menyampaikan kunjungan tersebut pembanding dalam pengelolaan pasar.

“Kunjungan ini suatu pembanding dalam pengelolaan pasar masukkan kelebihannya bisa terkoreksi. Kedepan pasar Kite bukan semi modern perlu komitmen kuat dari pemerintah atau DPRD. Apapun ceritanya masyarakat berharap dan tergantung ekonominya butuh sarana dan prasarana yang baik,” kata Asep Setiawan, Selasa (2/7/2024) siang.

Menurut Asep sejumlah aset – aset Pemkab Bangka berupa ruko perlu pembenahan agar bisa difungsikan untuk berdagang.

“Ada beberapa aset – aset kita perlu pembenahan sesuai komitmen dua tahun ini kedepan bisa diperbaiki. Ruko – ruko tidak berfungsi bisa difungsikan pedagang diluar kendali kita patuh dan tertib. Kami sedang mengkaji untuk menaikkan tarif apakah dimungkinkan, tarif harus diimbangi fasilitas ini sebagai bahan kajian kedepannya,” ujarnya.

Berkaitan dengan peran pengelolaan pasar untuk meningkatkan PAD , Asep juga menginformasikan bahwa target semester pertama retribusi mengalami surplus.

“Untuk retribusi kami kejar terus untuk mencapai target, semester pertama sudah tujuh ratusan. Artinya target Rp. 1.250 milyar mudah – mudahan tercapai belum sewa kiosnya. Makin banyak pedagang makin banyak penghasilan retribusi harian,” paparnya.

Menanggapi penyampaian Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bangka, Mikael Simatupang selaku Kabid perdagangan Kabupaten Humbang Hasundutan menyebutkan banyak hal yang harus ditiru pihaknya mengenai pengelolaan pasar.

“Kedatangan kita ke pasar Sungailiat ini pengelolaan pasarnya baik, dalam artian segi PAD, penataannya, tertib. Kami ingin meniru melihat langsung apa kelebihannya, setelah kami dengan paparan dari kepala pasar ternyata baik. Banyak yang harus kami tiru kami terapkan di Kabupaten Humbang Hasundutan,” pungkasnya.

Lebih lanjut Mikael Simatupang mengatakan ketertarikan pihaknya soal pencapaian target retribusi semester pertama sudah surplus. Hal ini bisa menjadi referensi guna diterapkan di daerahnya.

“Yang saya tangkap dari paparannya baik mulai dari penataan kedekatan dengan pedagang, target PAD semester awal sudah melebihi target, baik itu parkir sewa kios pasar. Informasi pasar Sungailiat ini kita ketahui dari internet, teman sebagai rujukan untuk kita terapkan di kabupaten,” ungkapnya.

Sementara itu merespon kunjungan Dinas Perdagangan Pemkab Humbang Hasundutan, Kepala UPT Pasar Sungailiat Agung menilai suatu kebanggaan tersendiri. Tanpa disadari perubahan pasar Sungailiat dibawa komandonya menjadi contoh.

“kunjungan ini pertama merasa bangga pasar Kite berdiri puluhan tahun, belum pernah orang mau belajar kesini. Ternyata pasar Kite menjadi contoh dari kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Kunjungan ini merupakan motivasi seluruh bekerja disini, ternyata baik kita lakukan penataan mau dicontoh,” terangnya.

Menurut Agung keberhasilannya dalam menata dan mengelola pasar Sungailiat banyak pihak yang dilibatkan, salah satu media sebagai penyampai informasi.

“Keberhasilan penataan ini banyak sektor lain yang terlibat, Pemerintah, DPRD, APH, juga peran media menyampaikan informasi. Sebenarnya pasar bisa ditata dengan baik, yang kami inginkan tekankan kepada masyarakat pasar berdasarkan aturan bukan kedekatan. Untuk informasi retribusi semester pertama target surplus, dari retribusi harian, grosir, parkir. Target 1.2 miliar sekarang angka Rp. 790.000.000 atau sekitar 69 persen. Saya hanya mengedukasi masyarakat dan pedagang mentaati aturan, selama ini pedagang tidak mau ikuti aturan karena mereka tidak tau,” tutupnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas