BANGKA. INTRIK.ID – Guna ingin mengetahui sejauh mana kondisi masyarakat, menerima atau menolak rencana Kapal Isap Produksi ( KIP ) beroperasi. INTRIK.ID kembali mencoba gali Informasi langsung dari pihak terdampak yakni nelayan.
Kali ini INTRIK.ID melakukan penelusuran di daerah Dusun Bedukang, Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip, Jumat ( 21/5/2021) siang. Dari sumber mengatakan wilayah tersebut salah satu IUP milik BUMN yang akan dieksploitasi menggunakan KIP.
Salah satu nelayan Bedukang Ali saat dikonfirmasi INTRIK.ID mengatakan Jangankan nelayan, masyarakat Dusun Bedukang juga menolak rencana operasional KIP tersebut.
“Jangankan nelayan, masyarakat Bedukang juga menolak juga KIP karena mereka tau itu sumber perpecahan. Tokoh masyarakat marah juga, saat itu di air sejanang undang ibu – ibu katanya ada seminar nah minta tanda tangan diam – diam. Akhirnya warga marah minta tanda tangan itu dibuang,’ kata Ali
Menurut Ali pihak berkepentingan itu terkesan mengadu domba antar warga.
“Secara pribadi Kalau PT. Timah berhak atas IUP mengapa gunakan mereka ( Utusan – red ), kalau yang kena dampak nelayan langsung saja datang ke nelayan, bukan sosialisasi dengan warga bukan nelayan itu yang kami marah. Beberapa waktu lalu ada teman menemui saya, katanya ada utusan dari PT. Timah bilang terima atau tidak masyarakat KIP tetap jalan. nah kalau begitu mengapa mau sosialisasi dengan masyarakat,” ujar Ali.
Ali juga menuturkan sebelumnya ada sekelompok orang mengaku utusan dari PT. Timah lakukan sosialisasi KIP.
“Beberapa waktu lalu ada yang mengaku utusan dari PT. Timah memanfaatkan tanda tangan ibu – ibu, setelah tau tanda tangan itu untuk KIP Ibu – ibu marah dan minta tanda tangan itu dibuang,” jelasnya.
Tidak hanya itu kata Ali mereka juga sudah membuat warga marah besar, soal sumbangan kepada tokoh agama.
“Jadi ada tiga orang yakni L, i, S datangi rumah tokoh agama, memberikan sumbangan katanya dari Hamba Allah. Mengingat itu sumbangan hamba Allah tokoh agama menerimanya, akan tetapi sekitar sore hari muncul berita dari salah satu media online bahwa sumbangan itu dari pihak UPLB dan tokoh agama siap bermitra dibidang apa pun. Merasa tidak sesuai fakta masyarakat minta klarifikasi terkait berita dimaksud,” tutupnya.