INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Perguruan Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah 325 Bangka Tengah (TSPM Bateng) menggelar ujian kenaikan tingkat kedelapan anggotanya di New Radio Koba, Jumat (14/1/2023).
Dari delapan anggota itu, empat diantaranya sabuk kuning melati dan empat lainnya ke tingkat kader sabuk biru polos.
Penguji pendekar STPM, Johan mengatakan, ujian kenaikan tingkat ini adalah awal untuk memperkuat rasa tanggung jawab didalam organisasi silat tapak suci.
“Jadi ini bukan hanya sekedar ujian naik tingkat dan ambil sabuk, namun makna sesungguhnya dari setiap ujian adalah memperkokoh bela dirinya dan memperkuat tanggung jawab sebagai anggota tapak suci yang mana didalamnya ditanamkan keislaman dan ke muhamadiyahan,” jelas Johan kepada intrik.id.
Johan juga mengatakan, ada 3 tingkat tingkatan dalam perguruan tapak suci yang harus dilalui anggotanya.
“Jadi tingkatan di tapak suci ada siswa, kader sampai pendekar. Dimana kalau siswa menjadi 5 bagian dari siswa dasar sampai siswa IV, kader menjadi kader dasar sampai utama dan pendekar menjadi pendekar muda sampai besar. Semuanya ada 5 bagian yang ditandai di sabuk dengan melati,” ucap Johan.
Ia mengungkapkan, setiap kenaikan tingkat berbeda-beda cara ujian, waktu dan tingkat kesulitannya bahkan bisa mencapai satu minggu.
“Kalau dari siswa ke kader biasanya kami 2 atau 3 hari seperti sekarang, mereka ujian dari pukul 19.30 selepas isa sampe besok. Nanti mereka akan istirahat tidur sebentar isi energi dan akan dibangunkan sebelum subuh. Kalau ke tingkat pendekar sampai satu minggu dan tingkatnya lebih sulit lagi,” ungkapnya.
“Kalau kader kayak sekarang masih ada pendampingan, terus gak terlalu lepas di alam liar, kalau pendekar benar-benar di alam liar. Ujiannya juga meliputi kesehatan fisik bela diri, keislaman dan kemuhamadiyahan dan pengetahuan organisasi yang dibagi jadi 3 pos ujian,” lanjutnya.
Johan juga menegaskan, setiap ujian yang dilakukan tetap mengacu pada keselamatan kader yang ikut ujian.
“Walau kelihatannya sangat menguras tenaga, tapi kami tetap perhatikan semua resiko. Ini ujian bukan untuk menyiksa kader kami,” tegas Johan.
Sementara itu, Donny Restu Pratama selaku ketua TSPM Pimpinan Daerah 325 Bangka Tengah sangat berharap, dengan adanya kader-kader yang muncul setiap tahunnya bisa menjadi motivasi dan regenerasi untuk tingkat siswa dibawahnya.
“Setiap tahun kita adakan ujian kader ini yang artinya di Tapak Suci regenerasinya selalu berjalan. Kita berharap, munculnya kader-kader berkualitas ini bisa menjadikan anggota ITS adalah generasi yang hebat, ” harapnya.
Dalam ujian kali ini ikut serta juga penguji dari Ketua TSPM Belitung pendekar Nurul Izatullah.(Erwin)