Scroll untuk baca artikel
Wisata/KulinerBangka Tengah

Miliki Air Laut Jernih dan Batu Granit Alami, Pantai Lisum Belum Masuk Prioritas Wisata Bateng

246
×

Miliki Air Laut Jernih dan Batu Granit Alami, Pantai Lisum Belum Masuk Prioritas Wisata Bateng

Sebarkan artikel ini
IMG 20221221 WA0008
Foto: Pantai Lisum. (Ist)

INTRIK.ID, BANGKA — Pantai Tanah Merah belum menjadi prioritas wisata di Bangka Tengah. Padahal pantai yang terletak di Dusun Tanah Merah, Desa Baskara Bakti Kecamatan Namang itu memiliki pesona yang indah.

Pantai yang dikenal juga dengan nama Lisum ini memiliki air laut yang jernih dan batu granit yang masih alami.

“Pantai Tanah Merah itu sebenarnya memang masuk dalam salah satu potensi wisata. Tapi untuk arah pengembangan wisata prioritas tahun 2023 mendatang, sepertinya untuk di sana belum,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bangka Tengah, Zulfan, Rabu (21/12/2022).

Meski demikian, pihaknya akan memulai pengembangan Pantai Tanah Merah tersebut dari awal dengan mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di sana.

“Mungkin tahun 2023 nanti kita akan lakukan pengembangan secara bertahap,” jelasnya.

Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan menginisiasi masyarakat setempat yang ingin mengembangkan pantai tersebut dengan membentuk kelembagaan terlebih dahulu.

Misalnya dengan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan semacamnya dan barulah memetakan potensi yang ada.

“Kita petakan potensi keunikan, kekuatan dan kelemahannya sehingga kemudian bisa disusun progam pengembangannya seperti apa,” ucapnya.

Lebih lanjut, Zulfan mengatakan kedepannya juga perlu dilakukan pengecekan status lahan, apakah berada di hutan lindung atau tidak.

Apabila, statusnya merupakan Areal Penggunaan Lain (APL) atau lahan desa, maka bisa dibentuk kerjasama dengan desa atau BUMDes untuk mengelolanya.

“Kami akan membantu mendampingi, mulai dari proses identifikasi bahwasannya memang ada potensi di sana seperti daya tarik alam dan budayanya sehingga bisa disusun program pengembangan kedepannya,” terangnya.

“Adanya batu granit nanti bisa menjadi wisata literasi yang berkaitan dengan geopark atau geowisata kalau memang batu granitnya ada banyak,” tambahnya.

Zulfan berujar, jika memang masyarakat berinisiatif untuk mengembangkan wisata tersebut, maka penting dibentuk kelembagaan.

“Setelah ada (kelembagaan-red), maka kami bisa dampingi untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya serta pengajuan (pengembangan) ke pemerintah,” ujarnya.

Akan tetapi, dirinya menyebutkan bahwa memang sejauh ini belum ada pengajuan atau usulan dari masyarakat setempat terkaitan pengembangan wisata di Pantai Tanah Merah.

“Setau kami, untuk di Kecamatan Namang, cuma ada (pengajuan-red) dari Desa Kayu Besi yang juga mengembangkan pantai,” imbuhnya.(Erwin)