BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Sejak resmi dilantik menjadi PJ Bupati Bangka
Rabu 27/9/2023, M. Haris audiensi perdana bersama wartawan. Kegiatan tersebut bukan serta merta memang khusus berdialog kepada wartawan, namun memenuhi surat permohonan audiensi Perkumpulan Wartawan Liputan Pemerintah Kabupaten Bangka ( PWLPKB ).
Sebelumnya pihak PWLPKB sudah melayangkan surat sebanyak 2 kali mempertanyakan jadwal audiensi. Dalam proses tersebut menyita waktu 21 hari hingga pihak PJ Bupati Bangka mengirimkan surat balasan persetujuan gelar audiensi nomor : B – 000.1.1/3/SETDA/VII/2024 .Kegiatan audiensi berlangsung Rabu ( 31/1/2024) bertempat di ruang kerja PJ Bupati Bangka.
Pantauan INTRIK.ID, awal pembukaan audiensi PJ Bupati Bangka mengatakan permohonan maaf, baru bisa menjadwalkan kegiatan audiensi dikarenakan jadwal padat . Sejumlah pertanyaan dari peserta audiensi berkaitan 7 poin aspirasi PWLPKB dan pertanyaan tambahan mulai dilancarkan.
Dari 7 poin disampaikan peserta audiensi, salah satunya soal sistim pendampingan wartawan yang ikut Dinas Luar ( DL ). Dimana para peserta audiensi meminta adanya sistim transfaran dalam menentukan peserta ikut DL. hal tersebut dipicu beberapa waktu lalu ( Januari 2024 – red ) sejumlah wartawan mendadak ikut DL dampingi PJ Bupati Bangka ke rumah singgah milik Pemkab Bangka di Palembang.
Menyikapi soal DL wartawan itu, PJ Bupati Bangka M. Haris mengatakan saat perjalan ke Palembang individu wartawan lah yang mau ikut , pakai anggaran pribadi.
“Kemaren ade yang ikut DL ( Palembang – red ) itu permintaan sendiri ( individu wartawan – red ) dan mereka pakai dana sendiri , silahkan tanya apakah ada Surat Perjalanan dinas?,” ungkapnya.
Suasana audiensi berlanjut, muncul pertanya dari peserta audiensi mengenai pengangkatan 2 orang tenaga ahli dari satu daerah dimana masih berprofesi sebagai jurnalis. Merespon pertanyaan tersebut M. Haris menyampaikan kalau dirinya mengangkat tenaga ahli itu bukan dari sudut pandang kedaerahan.
“Masalah adanya semacam tenaga ahli ku berfikir bukan berdasarkan sudut pandang daerah, ku berfikir orang itu bisa memberikan masukkan kepadaku. Kalau sudut pandang daerah akan berbeda dan susah kita. Sampai hari ini baru dua orang yang diangkat menjadi tenaga ahli menggantikan dua tenaga ahli yang lama karena ikut kontestasi caleg,” jelasnya.