* Pengunjung Semakin Banyak, RBD Masih Butuh Bantuan Buku
PULAU RIMAU, INTRIK.ID — Rumah Baca Darussalam (RBD) masih kekurangan buku untuk memenuhi kebutuhan anak-anak di Desa Wonosari, Pulau Rimau, Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Sejak diresmikan oleh pemerintah desa setempat pada 28 Juni 2017 lalu, kini RBD ramai dikunjungi oleh anak-anak baik ditingkat TK, SD, SMP, SMA hingga masyarakat umum lainnya.
Dengan banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya, pihak pengelola ingin menambah koleksi bukunya agar ilmu yang didapat juga semakin bertambah.
Pendiri sekaligus ketua pengurus RBD, Syarief Hidayatullah mengatakan jika tujuan didirikannya rumah baca tersebut sebagai bentuk kepedulian untuk membangun literasi di pedesaan.
“Alhamdulillah, ini bentuk nyata kepedulian dari teman-teman untuk mendirikan rumah baca ini. Jadi kami ingin bagaimana adik-adik kita ini selain mendapatkan ilmu agama, juga mendapatkan ilmu pengetahuan umum, selain mereka mendapatkannya di sekolah,” ungkap Syarief, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Doakan Anak Pelaku Penusukannya Jadi Hafiz Qur’an
Ia juga berharap dengan adanya rumah baca tersebut dapat meningkatkan kembali minat baca khususnya bagi anak-anak, terlebih di era milenial sekarang ini.
“Namanya juga di desa, akses untuk ke kota jauh apalagi sekedar beli buku, untuk itu kami berharap dengan kehadiran RBD ini anak-anak di sini semakin rajin belajar. Jadi perlahan kita arahkan agar adik-adik jadi gemar membaca nantinya,” harapnya.
Kendati demikian, Syarief mengaku masih terus membutuhkan bantuan buku dari para donatur, dengan mem-posting di media sosial seperti Facebook, Instagram dan juga WhatsApp.
“Kita share juga di media sosial tentang rumah baca ini, karena kami (RBD-red) terus menampung buku sebanyak-banyaknya dari para donatur. Itulah kenapa saya pribadi merasa bersyukur banyak teman-teman yang membantu publikasi keberadaan RBD ini,” kata pria yang juga sebagai guru ngaji di TPA Darussalam.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Isi Ceramah Di Lampung
Di akhir keteranganya, ia menjelaskan akan segera merubah status RBD menjadi yayasan agar mempunyai payung hukum yang jelas.
“Masih kami bicarakan dengan teman-teman pengurus lainnya, baiknya seperti apa, kalau memang itu yang terbaik, kenapa tidak. Karena semua keputusan kami ambil berdasarkan hasil kesepakatan rapat pengurus,” tukasnya.
Selain dilengkapi dengan ratusan judul buku, pengunjung yang datang juga tidak dikenakan biaya, hanya saja setiap buku yang dipinjam wajib untuk dikembalikan.(red)