Scroll untuk baca artikel
Bangka SelatanKesehatan

Hasil Audit Stunting Semester Dua Naik, Mega Wati: Kinerja Tim Baik

181
×

Hasil Audit Stunting Semester Dua Naik, Mega Wati: Kinerja Tim Baik

Sebarkan artikel ini
IMG 20240913 WA0008

INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan mengadakan Evaluasi Hasil Rencana Tindak Lanjut Semester I dan Identifikasi serta Seleksi Audit Kasus Stunting Semester II Kabupaten Bangka Selatan tahun 2024 di gedung Pertemuan Gunung Namak Belakang Kantor Bupati Bangka Selatan, kamis (12/09/2024).

Pada Audit Stunting semester pertama kasus stunting total keseluruhannya ada 135 kasus, sesuai indikator yang semuanya sudah dilaksanakan 100 persen, pada semester ke dua naik dengan signifikan.

“Untuk semester pertama kita hitung dari calon pengantin, ibu hamil dan anak stunting total keseluruhan nya ada 135 Kasus stunting, untuk audit di semester ke dua ini total kasus nya naik ke angka 200 kasus stunting, ” Kata Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Mega Wati saat dijumpai setelah kegiatan.

Menurut ia kenaikan kasus stunting, berarti kinerja kinerja tim sudah baik dan terus tim selusuri karena selama ini tidak di temulan, menjadi ditemukan dari calon pengantin, ibu hamil dan balita yang berpotensi stunting.

” Alhamdulillah kerja tim selama ini sudah sangat baik, banyak kasus stunting yang ditemukan di Desa, kecamatan dan kelurahan, tinggal bagaimana kita telesuri lagi, siapa tau ada lagi temuan di lapangan siapa saja yang berpotensi stunting,” Imbuhnya

Dalam kerja tim di lapangan ada juga tim menemukan warga Dusun Serai Kecamatan Air Gegas yang tidak mau mematuhi aturan kesehatan yang berlaku.

“Banyaknya kendala di lapangan seperti adanya warga yang tidak mau membawa anaknya ke posyandu, tidak mau menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan, tidak mau ber KB. Ini semua sangat berpotensi stunting dan susahnya temuan terbaru stunting,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa warga di Dusun Serai Kecamatan Air Gegas yang tidak mangikuti aturan kesehatan dan program pemerintah dikarenakan mereka menggunakan pemahaman agama dengan kepercayaan yang mereka pelajari.

“Dengan adanya penolakan KB, menolak datang ke posyandu, menolak membawa anaknya untuk diimunisasi karena adanya kepercayaan mereka yang mungkin harus kita selesaikan secara pendekatan dan pemahaman,” cetusnya.

Solusi kedepan Dinas Kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Bangka Selatan akan berkunjung ke Dusun Serai dengan mengajak seseorang yang bisa memberikan pemahaman kepada warga yang melakukan penolakan tersebut.

” Kita akan berkunjung ke Dusun Serai, mengajak petinggi di sana atau tokoh ulama disana untuk menberikan pemahaman berapa pentingnya program KB, ke Posyandu guna menurunkan angka Stunting yang ada di Bangka Selatan dan berdiskusi guna mendapatkan solusi terbaik,” pungkasnya.( Abi )

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas