SUNGAILIAT, INTRIK.ID — Proses belajar mengajar tatap muka di SMA N 1 Sungailiat (smansa) terpaksa harus ditiadakan selama 10 hari setelah empat orang gurunya terpapar covid 19.
Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengatakan pihaknya sudah menemui pihak sekolah untuk memastikannya.
“Tim BPBD Bangka turun langsung ke semansa. Kita sudah sampaikan ke wakil kepala sekolah dan guru untuk meniadakan sementara tatap muka,” ungkapnya.
Ia mengatakan keempat guru tersebut saat ini sudah diisolasi dan karantina. Sementara guru lainnya akan dilakukan swab oleh tim puskesmas kenanga.
“Besok tim dari puskesmas Kenanga dan tim PE (penyelidikan epidemiologi-red) akan melakukan swab ke guru-guru dan mencari kontak erat jam 8 sampai 11 pagi,” terang Boy Yandra.
Selain itu ia juga menegaskan selama WFH (work from home) akan dilakukan 30 persen dari jumlah guru yang ada.
“Nanti untuk WFH ini akan diatur oleh pihak sekolah sendiri,” tambahnya.
Boy mengatakan tujuan ditutupnya sekolah selama 10 hari ini untuk memutuskan matarantai penyebaran covid 19 di dalam sekolah maupun diluar sekolah.
“Mudah-mudahan hasil swab dari tim PE besok negatif sehingga kabupaten bangka cepat kembali ke zona hijau. Kami juga sudah berkoordinasi dengan tim provinsi karena kewenangan SMA ini ada di provinsi,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan saat ini ada 11 orang dinyatakan sembuh dan 3 orang terkonfirmasi positif covid 19 di kabupaten bangka.
“Jadi total per hari ini sudah 2283 kasus, sembuh 2190 dan 62 masih diisolasi dan karantina. 147 masih menunggu hasil dari lapkesda provinsi. Saat ini tingkat kesembuhan kita 95,9 persen,” tutup Boy Yandra.(INT)




