INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Bangka Tengah berhasil membudidayakan dan memproduksi ikan air tawar ekonomis sebanyak 17,1 juta ekor sepanjang tahun 2022.
Jumlah tersebut melebihi perkiraan dan target dari Dinas Perikanan Bangka Tengah yakni 15 juta ekor saja.
Imam Soehadi Plt. Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah mengatakan, ikan air tawar yang dibudidayakan tersebut merupakan ikan dengan nilai ekonomi tinggi.
“Ikan ekonomis tinggi ini seperti nila, lele, mujaer termasuk ikan-ikan endemi seperti sepat siam, baung dan lainnya yang punya nilai jual,” ucapnya kepada intrik.id, Rabu (18/1/2023).
Imam juga menuturkan, pembudidayaan yang mencapai 17,1 juta ekor ini berasal dari 164 Pokdakan yang tersebar diseluruh Bangka Tengah.
“Jadi kami berhasil melampaui target karena 164 pokdakan yang ada berperan aktif dengan 50 Unit Pembenihan Rakter, paling banyak di Kecamatan Pangkalan Baru dan Simpang Katis. Dan 164 pokdakan ini dibawah binaan kami,” tuturnya.
“Tidak semua berkelompok, tapi ada juga yang sendiri. Namun kami tetap berikan bantuan untuk semuanya dalam bentuk apapun yang bertujuan untuk kepentingan pembudidayaan ikan air tawar yang dikelola masyarakat ini,” sambungnya.
Imam juga mengungkapkan, tak hanya ikan air tawar konsumsi, namun ikan hias juga masuk dalam budidaya yang dicanangkan oleh Dinas Perikanan Bangka Tengah.
“Kita juga budidaya ikan hias yang nilai jualnya tinggi. Ada sekitar 207 ribu ekor yang berhasil kita budidaya,” ungkapnya.
Imam berharap, untuk tahun ini akan meningkatkan produksi dan budidaya ikan air tawar dan melahirkan pembudidaya mandiri lebih banyak lagi.
“Kami pasti bantu sebisa kami. Pelatihan, relasi permodalan dan lainnya. Kami juga berharap agar bisa terus melahirkan dlpokdakan mandiri yang bisa menumbuhkan ekonomo di Bangka Tengah ini,” tutonya. (Erwin)