Scroll untuk baca artikel
Provinsi Bangka Belitung

Babel Akan Impor Sapi Australia

151
×

Babel Akan Impor Sapi Australia

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20210504 102048579 1
Foto: ist

INTRIK.ID, BABEL — Pemerintahan Provinsi Babel berencana akan mengimport langsung sapi jenis BX (Brahman Cros) dari Australia, Selasa (5/10/2021).

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman saat rapat bersama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan Dinas Perhubungan di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur Babel.

“Hari ini kami rapat merencanakan impor sapi dari Australia secara langsung. Kenapa kita melakukan ini, kita berharap harga sapi terkendali dan melepas ketergantungan terhadap sapi dari daerah lain. Kita bisa mengelola sendiri,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam jangka panjang dengan adanya impor sapi tersebut nanti Babel akan bisa mengembangkan budidaya sapi, sehingga berdampak pada pembukaan lapangan kerja, dengan mempersiapkan segala keperluan yang harus dipenuhi sesuai persyaratan yang ditetapkan Balai Karantina.

“Sehingga target kita untuk swasembada sapi hasil dari mengelola dan mengembangbiakkan sapi lokal kita ini, bisa berlangsung lebih cepat ketimbang kita membeli sapi dari daerah lain yang notabene mereka impor juga,” ungkap Erzaldi.

Untuk itu, pihaknya siap berkoordinasi dengan semua unsur baik di tingkat daerah maupun pusat demi memuluskan rencana impor dan pengembangbiakan sapi di Babel. Termasuk, melakukan komunikasi dengan para importir nantinya.

“Pemprov mendorong dan merangkul para importir. Makanya, kita lagi membina Pak Badut untuk menjadi importir sapinya. Disamping impor, juga membudidayakan sapi langsung dari Australia. Dengan adanya impor ini, ketersediaan sapi kita lebih akurat, cepat, dan tepat,” katanya.

Kebutuhan sapi di Bab sendiri diketahui sebesar 14.814 ekor per tahun pada 2021, dan diperkirakan akan bertambah menjadi 15.085 pada tahun 2022 mendatang.

“Impor ini saya tegaskan semata-mata sapi potong ya, sehingga harga sapi di Babel lebih murah. Rencana utamanya bukan ketersediaan, melainkan pengembangbiakan produksi sapi lebih cepat,” pungkas Erzaldi.(*/red)

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas