INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kasus pembunuhan ibu kandung yang dilakukan Jamal (31) meninggalkan bekas sayatan luka bagi keluarga dan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh anak korban sekaligus kakak kandung pelaku, Sopian saat ditemui di halaman Mapolres Bangka Tengah, Senin (27/6/2022).
Pria 35 tahun itu mengaku sedih dan kecewa atas perbuatan adik satu-satunya itu.
“Sedih, kecewa marah pastinya jadi hal yang dirasakan pertama kali saat mendengar ini. Tapi ini adalah skenario dari Allah SWT,” ungkapnya.
Meskipun begitu, ia tetap percaya bahwa apa yang sudah terjadi merupakan kehendak tuhan.
“Ini sudah jadi takdir Allah SWT. Ini adalah skenario yang harus dijalani oleh saya, adik saya dan keluarga saya. Ini contoh real bahwa dunia ini hanyalah panggung sandiwara. Kita dilihat orang dan kita bisa melihat orang. Ini adalah skenario tuhan,” tegas Sopian.
“Kita akan selalu ikuti semua proses. Ini akibat adik saya kurang dalam segi agama dan ilmunya serta pemahamannya. Jadi dia melakukan hal seperti ini. Kalau kata pepatah, apa yang kita tanam itu yang kita tuai,” tambahnya.
Sopian memastikan bahwa ia akan tetap mengikuti semua proses dan keputusan hukum yang berlaku.
“Secara hukum kita ikuti undang-undang yang berlaku, secara agama pasti ia akan mendapat balasannya sendiri di hadapan tuhan,” tegasnya.
Meskipun begitu, Sopian tetap mendoakan pelaku agar bertaubat dan menganggapnya sebagai saudara.
“Apapun yang terjadi saya tetap sebagai abang tetap menganggap ia sebagai adik. Saya tidak punya hak untuk menghakimi dan juga menzolimi. Hubungan saudara kami tak akan putus. Saya tetep berdoa untuknya dan saya yakin ibu saya juga selalu mendoakan adik saya walau beliau sudah almarhum. Yang jelas pintu taubat selalu terbuka untuknya jika ingin bertaubat. Saya tegaskan, saya ikuti apapun keputusan hukum dan semoga ia dihukum seadil-adilnya,” tambahnya.(Erwin)