Scroll untuk baca artikel
PangkalpinangSosial

Duet PT Timah dan The Tanggokers, Lestarikan Ikan Endemik Bangka Belitung

427
×

Duet PT Timah dan The Tanggokers, Lestarikan Ikan Endemik Bangka Belitung

Sebarkan artikel ini
IMG 20221025 WA0000
Caption : Perwakilan PT. Timah Tbk saat memberikan bantuan dan berkunjung ketempat pelestarian ikan endemik The Tanggokers.

PANGKALPINANG.INTRIK.ID – Ikan endemik yaitu suatu jenis ikan hanya ada pada tempat tertentu, tidak ada ditempat lain.Ikan Endemik menjadi ciri khas suatu daerah. Keberadaan ikan endemik terjadi kepunahan lantaran terjadinya perubahan ekosistem serta kurang pedulinya masyarakat menjaga ikan dimaksud.

Menyadari hal tersebut komunitas The Tanggokers berdiri tahun 2019 dan tahun 2021 menjadi yayasan, bergerak dalam pelestarian dan edukasi ikan endemik , bersamaan PT. Timah TBK melakukan pengembangan kelestarian ikan endemik di Provinsi Bangka Belitung.

Dukungan PT. TImah Tbk kepada The Tanggokers dengan memberikan sejumlah bantuan. Founder Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung The Tanggokers Suwarlanda mengatakan, bantuan dari PT Timah Tbk digunakan membangun kolam ikan.

“Bantuan dari PT Timah kita bangun kolam sebanyak 10 buah, ukuran 3×1 meter. Kolam itu difungsikan menampung indukan ikan lokal endemik, Untuk pengembangan menjadi bibit atau benur bisa digunakan sebagai bahan penelitian.Sekarang ada sekitar 87 jenis ikan sudah terdata. Tujuh jenis ikan endemik Bangka Belitung selebihnya merupakan ikan native.” Kata Suwarlanda.

Suwarlanda juga menyampaikan, dukungan dari PT. Timah Tbk sangat membantu pihaknya melestarikan ikan endemik.

“Dengan adanya bantuan ini kami bisa menampung ikan-ikan yang kami data dan juga dapat menampung bibit untuk pengembangan kedepannya. Dan disitu juga sebagai bahan-bahan penelitian para mahasiswa dan peneliti nasional. Semuanya ada disitu, apabila para peneliti membutuhkan spesiment untuk penelitian, jadi tidak perlu jauh langsung ke alam, tinggal datang ke Sekretariat kami ini. Ini dapat menghemat waktu dan otomatis lebih terarah,” ungkapnya.

Ia menceritakan, banyak hal yang mereka alami dalam melestarikan ikan endemik, namun hal ini tak menyurutkan semangat mereka untuk menjaga kelestarian ikan endemik.

“Pada awalnya saat mendata ikan kami sempat diusir oleh masyarakat. Kami juga pernah di usir warga satu kampung saat mengedukasi tentang menangkap ikan yang baik karena mereka tidak terima. Hindari menangkap ikan dengan cara racun dan setrum, membuat spesies ikan kecil-kecil ikut mati akibat cara tangkap seperti itu.Sekarang sebanyak 10.000 bibit ikan sudah dikembalikan ke habitatnya,
endemik, netive yakni jenis Rasbora, catfish, Gurame, Betok, dan selincah,” ujar Suwarlanda.

Menurut pengalaman The Tanggokers Suwarlanda mengungkapkan, paling sulit memberi edukasi pelestarian ikan endemik kepada masyarakat.

“Hal paling berat yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat, agar paham pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati biota air tawar asli daerah. Musim panas tahun 2022 maaf dapat dirasakan panen ikan air tawar cukup banyak. Kondisi ini membuat saya semangkin yakin akan tujuan untuk pendataan, edukasi, konservasi, dan menjaga ekologi ikan air tawar Kepulauan Bangka Belitung akan terwujud,” pungkasnya.

Hasil kerja keras The Tanggokers tidak hanya dirasakan masyarakat, Suwarlanda menyebutkan sejumlah spesiment sudah masuk data Brin Spesiment.

“Alhamdullilah ada beberapa spesiment yang sudah masuk datanya di brin spesiment untuk pembuatan jurnal skala ilmiah, kemungkinan itu dapat kita temukan spesies baru. Dan untuk satu jenis new record ada satu jenis kita sudah submit bulan kemarin di stopus internasional itu bekerjasama dengan para peneliti nasional dan internasional,” jelasnya.

Diakhir keterangannya Suwarlanda berharap banyak pihak masif mendukung pelestarian jenis ikan endemik Bangka Belitung.

“Semoga nanti semakin banyak pihak lebih peduli dan kami juga berharap PT Timah dapat lebih giat melakukan kegiatan konservasi ikan endemik ini. Karena konservasi kami lakukan tergolong unik dan ini hanya baru kami yang lakukan karena mayoritas yang ada itu lebih ke konservasi satwa darat.
Pada dasarnya keanekaragamaan hayati air tawar ini merupakan rantai dasar makanan terdasar, maka kami sangat berharap PT Timah dapat mendukung kegiatan konservasi ini lebih intens lagi. Dan juga dapat menjadi fasilitator untuk kegiatan edukasi ke masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian ikan endemik,”tutupnya.

Sumber: Humas PT. Timah Tbk.