Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Tim 7 Desa Beriga Pertanyakan Surat Rekomendasi Penolakan Tambang

294
×

Tim 7 Desa Beriga Pertanyakan Surat Rekomendasi Penolakan Tambang

Sebarkan artikel ini
IMG 20230908 WA0016
Foto: Warga Desa Beriga saat menghadiri sosialisasi PT Timah. (Erwin)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Perwakilan masyarakat Desa Beriga yakni Tim 7 pertanyakan sikap Bupati Bangka Tengah terkait adanya rencana pertambangan timah di desanya, Kamis (28/12/2023).

Pasalnya, surat rekomendasi penolakan masyarakat terhadap tambang tersebut belum ditanggapi oleh bupati. Padahal surat itu sudah diserahkan pada 8 Desember 2023 lalu.

Perwakilan Tim 7, Jorgi mengatakan pihaknya masih menunggu tanggapan bupati Bangka Tengah meskipun tenggak waktu yang ditentukan susah lewat yakni 5 hari setelah surat tersebut disampaikan.

“Kalau sampai sekarang belum ada tanggapan setahu saya bang karena saya aja baru pulang ke Bangka. Masih menunggu hingga saat ini, ” ucapnya singkat.

Ditempat lain, Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Bangka Tengah Pittor mengatakan surat tersebut sudah diterima bupati dan di disposisi kan kepadanya.

“Tanggal 1 Desember suratnya tertulis, tanggal 8 Desember mereka nganter suratnya. Besoknya langsung disposisi kepada saya untuk menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah sudah bersurat ke kementerian, PJ Gubernur dan DPRD Provinsi untuk meninjau ulang penambangan di Desa Batu Beriga, ” jelas Pittor.

“Jadi tidak ada pengabaian dari kami atas segala yang disampaikan oleh masyarakat secara resmi kepada kami, ” lanjutnya.

Pittor menjelaskan, pihaknya sudah bersurat ke semua pihak terkait penambangan di Desa Batu Beriga sejak Tanggal 19 Oktober 2023. Bahkan, surat tersebut sudah diterima oleh PJ Gubernur, Ketua DPRD provinsi dan kabupaten di tanggal 23 Oktober 2023 lalu.

“Sudah 2 bulan lalu kami bersurat ke PJ Gubernur, Ketua DPRD Provinsi dan Kabupaten serta Kementerian untuk meninjau ulang penambangan di Batu Beriga,” tutupnya.

Sementara itu, Warga Desa Beriga, Ali mengatakan spanduk penolakan terhadap tambang di desanya masih terpasang mulai dari pintu masuk hingga di laut lokasi rencana dibangunnya PIP oleh PT Timah.

Baca Juga:  35 Rumah di Pangkalan Baru Terendam Banjir

“Masih was-was karena damai aja. Gak ada kabar apapun hingga saat ini. Mudah-Mudahan sudah reda dan PIP gak dibangun di Desa Kami,” ucapnya kepada intrik.id.

Pria 27 tahun itu juga menyebutkan, masyarakat masih kekeh dalam menolak adanya tambang di Desa Beriga yang akan menggangu masyarakat nelayan dalam menangkap ikan di tanah mereka sendiri.

“Mudah-Mudahan kami diberi kekuatan agar mampu mempertahankan laut adat kami dari penghancuran,” ujarnya.

“Ini laut kami untuk masa depan masyarakat. Bukan cuma desa Beriga, tapi masyarakat Bangka Tengah kedepannya, ” lanjutnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas