BANGKA. INTRIK.ID – Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah ( DPPKAD ) Kabupaten Bangka Iwan Hindani mengatakan belum ada kontribusi Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Bangka terhadap Pendapat Asli Daerah ( PAD ).
Hal tersebut disampaikan Iwan Hindani saat dihubungi INTRIK.ID melalui sambungan telepon, Rabu ( 3/3/2021) pagi.
“PDAM Tirta Bangka belum ada kontribusi untuk menyumbang PAD. Kalau tidak salah ada Perbub mengatur tentang PDAM tersebut. Soal masuk PAD nanti kita pelajari dulu Perbubnya seperti apa, lebih jelas coba hubungi direktur PDAM, apa yang menyebab mereka tidak bisa berkontribusi menyumbang PAD,” kata Iwan Hindani.
Pemberitaan sebelumnya, Pemkab Bangka mengalami defisit Rp 183 miliar. Nilai tersebut merupakan tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Kepala DPPKAD Bangka, Iwan Hindani, defisit tersebut disebabkan banyaknya biaya pencadangan seperti obat-obatan.
“Tahun lalu kita banyak pencadangan misalnya kalau obat-obatan, ada pasien baru cair kalau tidak ada ya tidak dicairkan. Kalau tahun sebelumnya itu semuanya terlaksana makanya silpanya kecil,” ungkapnya, Jumat (19/2/2021).
Sementara itu Kepala bagian hukum Pemkab Bangka Tiaman dihubungi INTRIK.ID melalui sambungan telepon menyebutkan ada Perbub mengatur PDAM Tirta Bangka terkait kontribusi terhadap PAD.
“Seingat saya ada Perbub mengatur kewajiban PDAM untuk menyumbang PAD, sepanjang mereka surplus bagus. Kalau sekarang masih makan untuk sendiri, dalam artinya PDAM baru sehat. Yang jelas ada Perbubnya mengatur untuk kontribusi PDAM terhadap PAD cuma saya lupa nomor berapa Perbubnya dan besaran nilainya,” kata Tiaman.
Terpisah Direktur PDAM Tirta Bangka Suhendra, usai menghadiri peresmian Galery Rafika Duri oleh Bupati Bangka, Rabu ( 3/3/2020) bertempat Lingkungan Cokro Aminoto Sungailiat mengatakan ada regulasi yang belum bisa menyumbang PAD.
“kita mau menyumbang PAD namun ada regulasi mengatur kalau belum mencapai 50% pelayanan, belum bisa menyumbang PAD. namun aturan tersebut sudah tidak ada lagi. makanya kami lagi mempelajari beberapa PDAM yang pelayanannya 30% bisa menyumbang PAD, karena kita sudah laba,” tutupnya.