Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Sudah Dua Warga Jadi Korban, APH Masih Tutup Mata

473
×

Sudah Dua Warga Jadi Korban, APH Masih Tutup Mata

Sebarkan artikel ini
IMG 20240924 191451

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Status quo di wilayah Merbuk, Kenari hingga Pungguk tidak berarti bagi para penambang. Pasalnya hingga saat ini masih banyak para penambang timah melakukan aktivitasnya di lokasi tersebut, Selasa (24/9/2024).

Bahkan akibat adanya aktivitas ilegal itu nyawa masyarakat sekitar hampir hilang sia-sia.

Warga sekitar lokasi, Syarikob mengatakan hingga saat ini sudah ada dua korban yang dianiaya oleh para penambang.

“Saat ini saja sudah ada dua kasus penganiyaan di Merbuk. Apakah sampai ada yang mati dulu baru itu (penambang) diselesaikan,” ungkapnya kepada intrik.id.

Ia mengaku sudah membawa kasus itu ke instansi pemerintah dan aparat penegak hukum lengkap dengan bukti nyata. Namun sayangnya, laporan itu hingga saat ini tidak ditindaklanjuti.

“Pemberitaan sudah ramai, nama-nama sudah muncul, pembeking juga sudah muncul. Terus bukti apa lagi yang ditunggu. Hebat sekali orang dibelakang ini sampai merampas hak masyarakat saja bisa tenang,” tegasnya.

Syarikob juga menyayangkan PT Timah yang sampai saat ini tak memberi kejelasan terkait legalitas kolong bekas Kobatin itu.

“PT Timah juga seharusnya secepat mungkin urus legalitas dan menjadi pengawas aset itu sehingga harus diamankan. Jangan sampai ada 300 T selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu Humas PT Timah, Anggi mengatakan jika status kolong tersebut belum merupakan aset PT Timah sehingga belum bisa diamankan.

“Statusnya baru diserahkan pengawasan dan belum pelimpahan sebagai aset kami. Jadi kami belum berhak mengamankan,” jelasnya singkat.

Baca Juga:  Korban Penganiayaan Penambang Merbuk Alami Trauma
Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas