Scroll untuk baca artikel
BangkaPeristiwa

Sejumlah Nama Cukong Disebut Tampung Timah Ilegal, Perairan Nelayan Satu dan Jalan Laut

114
×

Sejumlah Nama Cukong Disebut Tampung Timah Ilegal, Perairan Nelayan Satu dan Jalan Laut

Sebarkan artikel ini
IMG 20241010 065623 374
Caption : aktivitas TI seputaran perairan Nelayan Satu dan Jalan laut

BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Aktivitas Tambang Inkonvensional ( TI ) jenis rajuk di seputaran perairan nelayan satu dan sekitarnya kian merebak. Bunyi gemuruh mesin, aroma kordinasi serta pihak penampung pasir timah seperti struktur sebuah perusahaan.

Bahasa kordinasi menjadi fatwa yang harus dituruti pemilik dan pekerja TI. Dibawa tekanan ekonomi suka tidak suka masyarakat penambang harus mengikuti atuaran lisan tanpa mengikat. Hal hasil pihak penampung pasir timah berikut tim kordinasi ketiban durian runtuh.

Diketahui sebelumnya perairan Nelayan Satu dan sekitarnya bukan kawasan IUP. Bahkan sudah dilarang pihak terkait untuk tidak dilakukan aktivitas penambangan. Namun faktanya sangat berbeda kepulan asap mesin TI menandakan, larangan hanya pepesan kosong belaka?

Menarik untuk diketahui publik, redaksi INTRIK.ID mencoba menelusuri siapa – siapa big bos penampung timah ilegal perairan Nelayan Satu Sungailiat dan sekitarnya? Rabu ( 9/10/2024) malam redaksi INTRIK.ID menemui salah satu pekerja TI perairan dimaksud ( Narasumber ).

Menurut narasumber setiap kelompok TI pegangan dan penampung timahnya beda – beda, tergantung kesepakatan.

“Kalau TI di perairan nelayan satu dan sekitarnya untuk pegangan dan bos penampungnya beda – beda, walaupun masih satu wilayah. Sistim biaya kordinasi dan harga timah tidak sama, belum lagi ada cantingannya. Saya selaku pekerja hanya mengikuti saja arahan pemilik ponton,” kata Narasumber.

Meneruskan keterangannya, narasumber itu menceritakan maksud setiap pegangan dan penampung timah itu beda – beda setiap grup TI.

“Seperti di Lingkungan Nelayan Satu yang ambil timah itu bos BGL orang Kenanga , ada anak buahnya yang kumpul timah dari Penambang. TI itu pegangan oknum aparat kesatuan tertentu, siapa orangnya lebih jelas tanya penambang atau pemilik ponton mereka mengetahui hal itu,” kata Narasumber.

Lebih lanjut narasumber itu melanjutkan keterangannya, soal bos penampung timah TI di seputaran perairan nelayan satu sekitarnya.

“Nah untuk TI di Jalan Laut depan Sekolah Dasar ( SD ) bos penampung timah setau saya itu ASG dan CNN , dibantu JK warga kampung pasir. Jalan laut ujung pembeli timah bos BSK dan RK. Sedangkan dibelakang SD BDN. Untuk sistimnya terkadang aparat itu lh yang ambil biji timah, kerja sama dengan sejumlah bos, sekalian menjadi bekingan,” tutup narasumber.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas