Scroll untuk baca artikel
Bangka SelatanPolitik

Praktik Money Politic Akan Mendominasi Pemilukada 2024

201
×

Praktik Money Politic Akan Mendominasi Pemilukada 2024

Sebarkan artikel ini
IMG 20241023 WA0004
Foto: Abi Abdillah.

INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Pesta Demokrasi di Indonesia untuk Pemilihan Kepala Daerah akan segera dilaksanakan, tepatnya pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Pemilukada serentak ini akan menjadi ujian yang sesungguhnya bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi.

Seperti pada Pemilukada sebelumnya, tentu banyak hambatan, ancaman dan tantangan yang akan dihadapi. Tidak hanya oleh pemerintah, penyelenggara, tapi juga rakyat Indonesia secara luas.

Terlepas dari itu, dipastikan akan ada banyak hambatan, ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah, para penyelenggara Pemilu dan seluruh rakyat Indonesia dalam upaya untuk mewujudkan Pemilukada berkualitas di Tahun 2024.

“Masalah teknis persiapan Pemilukada, masalah calon tunggal, masalah partisipasi pemilih, masalah transparansi, dan tata kelola pemilu yang akuntabel dan masa kampanye. Masih ada hambatan dan tantangan lain diluar itu. Salah satunya tentu soal praktek money politik, dengan permasalahan yang ada, saya mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi Pemilukada serentak 2024,” kata ketua DPC PWRI Bangka Selatan, Abi Abdillah, Selasa (22/10/2024).

Menurut ia pada Pemilukada 2020 lalu, praktek politik uang kemungkinan masih akan mendominasi di Pemilukada 2024. Hal ini didukung sikap masyarakat/pemilih di Indonesia yang cenderung prakmatis.

“Para calon kepala daerah dan tim suksesnya di duga masih akan melakukan segala cara untuk mendapatkan simpati pemilih. Dimungkinkan segala cara akan mereka lakukan untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya. Halal atau tidak, melanggar atau tidak, mereka tidak memikirkannya. Terpenting bagaimana caranya agar mereka bisa menang dan terpilih,” ujar Abi.

Ia juga menambahkan praktek money politik kemungkinan akan lebih terpampang nyata tidak seperti Pemilukada sebelumnya yang lebih banyak dilakukan saat menjelang hari pemungutan suara atau yang populer disebut “Serangan Fajar”. Pada Pemilu 2024, “transaksi suara” dengan para pemilih kemungkinan akan terjadi secara fulgar.

Baca Juga:  43 Suara Akan Tentukan, Siapa Ketua DPD KNPI Bangka Berikutnya

“Selain Bawaslu untuk melakukan pengawasan di Pemilukada 2024, peran media dan masyarakat juga sebagai peran kontrol untuk mengawasi Pemilukada 2024, karena kemungkinan kecurangan itu pasti ada,” ucapnya.

Ia berharap dengan ada peran masyarakat dan semua pihak dalam mengawasi Pemilukada 2024, bisa menjadikan Pemilukada yang aman, jujur, dan transparan.

“Mari kita bersama – sama mengawasi Pemilukada 2024 dan datang ke TPS, jangan golput, tentukan pilihan kalian, mari kita sukseskan Pemilukada 2024,” pungkasnya.(*)

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas