Ciri V-belt Putus pada Motor Matic – Motor matic tidak dapat kita gunakan untuk berkendara jika mengalami masalah ini. Hal ini karena V-belt adalah rantai untuk motor matic, jadi jika putus motor tidak akan dapat berjalan.
Walaupun berbagai merek V-belt mengklaim pemakaian dapat bertahan lama, akan tetapi masih banyak kasus V-belt putus saat berkendara. Inilah mengapa kita perlu mengetahui tanda V-belt putus agar terhindar dari masalah tersebut.
Baca juga: Inilah 4 Penyebab V Belt Motor Sering Putus, Begini Solusi dan Efeknya
Ciri V-Belt Putus pada Motor Matic
Motor matic tidak mengandalkan rantai untuk menggerakkan roda. Sebaliknya, motor jenis ini menggunakan van belt atau V-belt sebagai penghubung antara mesin dan roda. Seperti rantai, komponen ini juga memiliki umur pakai dan perawatan yang teratur.
Ketika merawat motor matic, penting untuk secara teratur memeriksa keadaan V-belt dan menggantinya sesuai kebutuhan. Kegagalan dalam melakukannya bisa mengakibatkan putusnya van belt saat digunakan. Selain membuat kendaraan tidak bisa beroperasi, hal ini juga bisa menjadi potensi bahaya bagi pengendara.
Tanda-tanda bahwa van belt motor akan putus bisa Anda kenali dengan beberapa cara mudah. Perhatikan tanda-tanda berikut sebelum V-belt benar-benar rusak dan membahayakan pengendara:
Tarikan Motor Terasa Berat dan Kasar
Ciri V-belt putus yang pertama yaitu tarikan motor terasa berat dan kasar. Saat van belt akan putus, tarikan pada motor matic akan terasa kaku dan kasar. Biasanya, tarikan motor yang normal terasa halus dan lancar. Namun, jika V-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti motor baru keluar dari perendaman air banjir.
Salah satu cara untuk memeriksanya adalah dengan merasakan apakah tarikan motor mengalami tersendat saat menarik gas. Hal ini dapat Anda lakukan dari kecepatan rendah menuju tinggi atau saat motor Anda nyalakan dari posisi mati ke posisi jalan.
Performa dan Kecepatan Menurun
Tanda lain adalah penurunan drastis dalam performa dan kecepatan motor. Meskipun motor masih dapat berjalan, tetapi kecepatannya tidak meningkat meskipun jarum speedometer menunjukkan angka yang tinggi.
Dalam kondisi V-belt motor yang longgar dan jika dibiarkan akan putus, memiliki ciri kinerja komponen akan menurun. Ini menyebabkan perpindahan tenaga yang tidak efisien antara poros penggerak dan poros beban.
Ketika motor mencapai kecepatan tinggi, perjalanan akan terasa sulit dan tidak lancar. Sensasi ini mirip dengan perasaan ketika kampas kopling sudah habis dan RPM meningkat namun kecepatan motor tidak bertambah.
Bunyi pada Boks CVT
Bunyi akan terdengar dari bagian boks CVT saat melakukan akselerasi awal. Selain itu, decitan akan terdengar dari bagian CVT sesaat setelah motor Anda hidupkan. Ketika kondisi semakin parah, suara bising akan muncul karena adanya gesekan antara V-belt motor dengan komponen lainnya.
Motor Bergetar
Ciri V-belt putus selanjutnya yaitu motor bergetar saat Anda nyalakan. Tanda lain yang sering menjadi acuan untuk mengetahui kondisi V-belt adalah adanya getaran pada motor. Namun, perlu Anda ingat bahwa getaran ini tidak selalu dapat Anda adikan indikator utama karena bisa hilang setelah beberapa saat.
V-Belt Retak
Anda juga dapat melihat kondisi fisik V-belt untuk mengetahui apakah V-belt akan putus. Jika V-belt sudah retak atau rusak, Anda akan kesulitan mengendalikan keseimbangan motor dan bisa menyebabkan motor mogok. Ketika kondisi V-belt semakin parah atau sudah putus, motor tidak akan bisa Anda majukan atau mundurkan.
Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Salah satu tanda atau ciri bahwa V-belt harus Anda ganti adalah ketika konsumsi bahan bakar meningkat, tetapi tarikan motor terasa lemah. Berbeda dengan motor bertransmisi gigi, motor matic menggunakan V-belt yang bisa mengendur seiring waktu, sehingga tarikan menjadi kurang responsif.
Dengan V-belt yang kendur, meskipun RPM sudah tinggi, tarikan tidak akan maksimal. Hal ini menyebabkan pengendara cenderung lebih banyak menarik gas, yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Selain Ciri, Ini Dia Faktor Penyebab V-Belt Putus
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan V-belt motor mudah putus. Meskipun banyak yang menganggap bahwa jarak tempuh adalah penyebab utama, namun sebenarnya jarak tempuh tidak memiliki pengaruh besar terhadap V-belt. Faktor utama yang menyebabkan V-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang berlebihan.
Umur pemakaian V-belt biasanya mencapai maksimal pada rentang 25.000-30.000 kilometer. Jika sudah mencapai angka ini, sebaiknya segera mengganti V-belt. Harga bervariasi tergantung jenisnya, misalnya harga untuk Beat FI, Scoopy Esp, Vario 110 K25 sekitar Rp 110.000.
Sebagai tips, disarankan untuk melakukan servis rutin setiap beberapa bulan atau setiap kali jarak tempuh meningkat sekitar 6000 kilometer. Hal ini juga penting untuk membersihkan kotoran yang menempel pada V-belt motor.
Itulah ciri V-belt putus yang dapat Anda simak sebagai pengendara agar dapat mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Segera bawa motor matic ke bengkel kepercayaan jika Anda rasa V-belt sudah mulai menunjukkan tanda-tanda di atas.