BANGKA. INTRIK.ID – Menyikapi kondisi Pasar Mambo Sungailiat, Kasat Pol PP Kabupaten Bangka Kusyono Aditama mengatakan sudah sering dirazia, namun sering kucing – kucingan.
“kami sering razia di pasar mambo, kucing-kucingan dengan mereka. Kami tetap pantau aktivitas ditempat tersebut,” tulisnya melalui pesan singkat WhatsApp, Senin ( 1/2/2021).
Ia juga mengatakan bahwa peruntukkan Pasar Mambo tersebut hanya untuk jualan kuliner.
“Sepengetahuan saya peruntukan sebenarnya untuk kuliner, namun lebih jelas Pasar mambo pengelolaannya seperti apa, konfirmasi ke opd terkait,” tutupnya.
Pantauan INTRIK.ID di Pasar Mambo, Minggu (31/1/2021) , setiap kios juga menyajikan makanan dan minuman, beserta satu pelayan wanita.
Malam itu pengunjung cukup ramai, ada sekedar ngopi sambil nyanyi, ada juga yang sekedar ngobrol sambil ditemani pelayan dimaksud.
Informasi beredar, para pelayan kios bukan sekedar menjadi pelayan biasa, namun bisa berubah fungsi jika momentnya tepat.
Seperti pengunjung lainnya, awak media INTRIK.ID beserta salah satu media duduk didepan kios didamping SN selaku pelayan.
Obrolan berlanjut ditemani empek – empek panas dan kopi. Akibat virus corona, SN mengaku pendapat merosot.
“Sejak corona sepi, nyari duit Rp 50.000 saja susah, kios ini punya teman saya hanya jaga,” ungkapnya.
Disinggung kenapa pasar mambo sering di razia?
“Emang sering dirazia, gegara jual minuman beralkohol jenis Bir, emang sih secara aturan tidak boleh. Tapi mau gimana lagi jual kopi untungnya tidak sebanding biaya sewa kios. Kalau jual bir untungnya lumayan,” tambahnya.
Disinggung lagi tidak ada botol Bir terlihat diatas meja?
“Bir memang tidak kelihatan. Tapi kalau abang mau, bisa ku diambil, yang bisa diajak check in ( wanita panggilan ) juga ada kalau mau,” tutupnya.
Sekira pukul 22:00 WIB awak media INTRIK.ID beserta salah satu awak media lainnya, melunasi nota makanan dan minuman lalu beranjak pergi.