SUNGAILIAT, INTRIK ID — Guna menurunkan tingkat prevalensi stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka menggelar Orientasi Komunikasi Antar Pribadi dalam Strategi Perubahan Perilaku bagi Kader kesehatan.
Kegiatan tersebut digelar sejak 2 hingga 9 Juni 2021 di Hotel Novilla Boutiqe Resort yang diikuti sebanyak 60 orang terdiri dari pengelola Program Promkes, Bidan Desa dan Perwakilan Kader Kesehatan di 12 Wilayah Puskesmas se-kabupaten Bangka.
Kegiatan ini nantinya dibagi menjadi dua angkatan dengan mendatangkan empat orang fasilitator dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti menyampaikan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Bangka hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2013 sebesar 32,27 % dengan menetapkan 10 Desa Lokus Stunting yaitu Neknang, Marasenang, Saing, Air Duren , Mendo, Cengkong Abang, Kota Kapur, Penagan, Rukam dan Riding Panjang.
“Untuk itu perlu upaya keras yang didukung oleh semua sektor dalam penurunan prevalensi stunting yang menitik beratkan pada penanganan penyebab langsung yakni konsumsi makanan dan status infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung meliputi, ketersediaan makanan dan pola konsumsi, pola asuh, kebersihan sanitasi dan Pelayanan Kesehatan,” ungkap Then.
Selain itu, pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu, yang mencakup intervensi gizi sfesifik dan gizi sensitif, intervensi yang terpadu untuk menyasar prioritas yang merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak serta pencegahan stunting.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Kabupaten Bangka, Arlis Danita sekaligus ketua panitia mengatakan bahwa Orientasi Komunikasi Perubahan Perilaku melalui komunikasi antar Pribadi diadakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam merubah perilaku dan kesadaran masyarakat serta perilaku kunci yang berpengaruh pada resiko Stunting dengan metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP).
“Untuk itu strategi nasional komunikasi perubahan perilaku yang terpadu diperlukan agar terjadi pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan untuk mendukung komunikasi perubahan perilaku sebagai salah satu upaya dalam pencegahan stunting,” kata Arlis. (Int)