Scroll untuk baca artikel
BangkaPeristiwa

Hutan Mangrove Desa Bukit Layang Dibabat, KPH Bubus Panca Turun ke Lokasi

760
×

Hutan Mangrove Desa Bukit Layang Dibabat, KPH Bubus Panca Turun ke Lokasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20240529 WA0095
Caption : Hutan Mangrove yang sudah dibabat, sumber foto : Toyib

BANGKA. BAKAM. INTRIK.ID – Muncul kepermukaan publik soal perambahan hutan mangrove Desa Bukit Layang , Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka beberapa hari ini. Menurut keterangan warga setempat, lahan tersebut akan dibuka perkebunan kelapa sawit milik PT. Mestika Abadi Sejahtera.

Menarik untuk konsumsi publik, apakah perusahan tersebut sudah berkordinasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan ( KPH ) Bubus Panca atau belum. Melalui pesan singkat Whatshapp ( WA) Redaksi INTRIK.ID mencoba menghubungi kepala KPH Bubus Panca Hendra.

Dalam konfirmasi itu Redaksi INTRIK.ID meminta tanggapan terkait perambahan hutan mangrove dimaksud. Hendra selaku kepala KPH Bubus Panca mengatakan pihaknya baru mendapat laporan kemarin ( Rabu 29/5/2024) tim sudah kelapangan hari ini, Kamis ( 30/5/2024).

“Ya kami kemaren dapat laporan, hari ini tim kph bubus panca lagi cek lapangan. Apa masuk kawasan hutan atau tidak, kawan – kawan masih di lokasi,” jawabnya

Pemberitaan INTRIK.ID Sebelumnya Bisnis perkebunan kelapa sawit memang sangat menjanjikan. Namun dibalik potensi bisnis itu terkadang menimbulkan polemik sosial, bahkan merembet kepada konflik kawasan hutan. Seperti terjadi di Desa Bukit Layang , Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka.

Puluhan Hektare kawasan hutan mangrove rata dengan tanah, menurut warga setempat akan dibuka perkebunan sawit. Muncul pertanyaan apakah bisa hutan mangrove dibuka untuk perkebunan kelapa sawit? Jawabnya entah lah, fakta di lapangan hutan mangrove itu sudah dibabat.

Warga Desa Bukit Layang Toyib ( Nama Samaran ) menyampaikan lokasi hutan mangrove dibabat itu tempat mereka mencari berbagai jenis ikan dan udang galah.

“Hutan mangrove yang dibabat saat ini kurang lebih 25 hektar sudah dibabat habis di sepadan sungai layang tempat kami mencari ikan,Siput,kepiting dan udang, dan sekarang ditanami pohon sawit. kawasan tersebut meliputi aliran sungai air batu ,simpang tige ,beting paku dan pangkalpute,” kata toyib, Selasa ( 28/5/2024) sore.

Ditanya milik siapa lahan yang dibabat tersebut, toyib menyampaikan milik salah satu perusahan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

“Dari informasi beredar di kalangan warga lahan tersebut milik PT. MAS ( Mestika Abadi Sejahtera ) dan lahan akan dibuka kurang lebih 500 hektare, katanya mau ditanami kelapa sawit. Nah itu informasi beredar entah benar atau tidak, saya dapat informasi seperti itu. Untuk kondisi lahan kalau mau lihat datang saja, sudah mulai dibabat,” jawab toyib.

Jika benar kawasan hutan mangrove bisa dibuka untuk perkebunan kelapa sawit secara luas oleh perusahaan , tidak menutup kemungkinan keberadaan hutan mangrove ke depan akan terancam dan punah. Mungkinkah dikeluarkan izin perkebunan kelapa sawit dikawasan hutan mangrove?

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas